Kembali ke Fitrah

💦❄💦❄💦❄💦❄💦❄💦

*Kembali ke Fitrah adalah kembali ke Titik Tumpu untuk Memacu Tugas*
_Oleh: Harry Santosa_

"Barangsiapa menjalani jalannya maka akan sampai kepada tujuannya" (pepatah bijak)

Allah telah memberikan setiap orang jalan hidupnya, namun tidak setiap orang jujur menyambut panggilan hidupnya. Perjalanan hidup yang panjang sering membuat hati manusia menjadi keras sehingga banyak manusia menyimpang dari jalan Takdir nya. Padahal inilah tugas atau peran spesifiknya di dunia.

Kitabullah sesungguhnya memandu manusia secara eksternal agar jangan menyimpang dari panggilan hidupnya. Kitabullah juga memberi tahu bahwa secara internal manusia telah diinstal FITRAH yang merupakan benih benih yang menyimpan tanda unik dan potensi unik untuk menjalani panggilan hidupnya sesuai maksud penciptaannya.

Jika Kitabullah memandu dari luar diri manusia, maka FITRAH memandu dari dalam diri manusia. Karenanya Ibnu Taymiyah menyebut Kitabullah sebagai Fitrah munazalah atau fitrah yang diturunkan, sementara fitrah yang melekat dalam diri manusia disebut Fitrah Gharizah.

Fitrah gharizah atau fitrah yang terinstal dalam diri manusia inilah yang merupakan potensi atau yang memberi tahu apa sesuangguhnya tugas spesifik manusia di muka bumi untuk memenuhi maksud penciptaan. Sayangnya, seringkali rutinitas kehidupan beserta perhiasannya membuat manusia kecanduan, sehingga tidak menyadari fitrahnya bahkan menyimpangkannya.

"Tetaplah pada fitrah Allah yang telah menjadikan manusia atas fitrah itu. Tiada perubahan atas Ciptaan atau Fitrah Allah" QS 30:30

Jadi Fitrah sesungguhnya berlaku tetap, tidak bisa berubah, hanya saja manusia seringkali menyimpangkannya bahkan menguburnya dengan berbagai aktifitas mengejar kebahagiaan semu namun pada hakekatnya menjauh dari kebahagiaan sejati karena menjauhi fitrahnya. Semakin mendekat ke fitrahnya, semakin berbahagialah manusia.

Maka secara simbolik, ada ritual Shaum dan Amaliah lainnya di bulan Ramadhan agar manusia kembali ke fitrahnya, diharapkan amal amal Ramadhan membawanya kembali kepada Taqwa, sebuah terminal untuk fokus pada tugas atau panggilan, dan hati hati pada larangan yang menipu dan mengganggu tugas atau panggilan Allah.

Ramadhan, secara disposisi, juga mengembalikan manusia kepada disposisi awal yaitu Fitrah. Inilah titik tumpu untuk berpacu pada 11 bulan lainnya. Inilah titik tumpu penemuan kesadaran peran kita di muka bumi.

Esensi Kembali ke Fitrah

Kembali kepada fitrah adalah kembali kepada Kesadaran adanya Fitrah Keimanan dalam diri. Kesadaran adanya ghirah dan kecintaan yang menggebu untuk taat kepada Allah dan sekaligus menyambut peran atau panggilan hidup untuk menyeru Tauhidullah

Kembali kepada fitrah adalah kembali kepada Kesadaran adanya Fitrah Belajar dan Bernalar dalam diri. Kesadaran adanya ghirah dan kecintaan yang menggebu untuk meneliti dan mentadaburkan ayat Kauniyah dan ayat Qouliyah dan sekaligus menyambut peran atau panggilan hidup untuk berinovasi memakmurkan bumi dan melestarikannya

Kembali kepada fitrah adalah kembali kepada Kesadaran adanya Fitrah Bakat dalam diri. Kesadaran adanya ghirah dan kecintaan yang menggebu untuk berperan, beramal dan berkarya sesuai passion serta sekaligus menyambut peran atau panggilan hidup dalam bidang bidang kehidupan yang dibutuhkan ummat dan zaman

Kembali kepada fitrah adalah kembali kepada Kesadaran adanya Fitrah Keperempuanan atau Kelelakian dalam diri. Kesadaran adanya ghirah dan kecintaan yang menggebu untuk berperan sesuai gendernya serta sekaligus menyambut peran atau panggilan hidup untuk menjadi Ayah Sejati dan Ibu Sejati yang berani mendidik fitrah anak anaknya.

Kembali kepada fitrah adalah kembali kepada Kesadaran adanya Fitrah Individualitas dan Sosialitas dalam diri. Kesadaran adanya ghirah dan kecintaan yang menggebu untuk berperan secara personal maupun komunal serta sekaligus menyambut peran atau panggilan hidup untuk siap menjadi Imam dan Makmum, Leader dan Follower yang jika diperlukan.

Kembali kepada fitrah adalah kembali kepada Kesadaran adanya Fitrah Estetika dan Bahasa dalam diri. Kesadaran adanya ghirah dan kecintaan yang menggebu untuk harmoni, damai, kehidupan seimbang dan bermakna sekalgus menyambut peran atau panggilan hidup untuk membuat peradaban menjadi indah, damai, harmoni dan penuh makna

Bagi yang kembali kepada fitrah, seolah telah menemukan apa yang terkubur selama ini di bawah perut bumi, maka bayarkanlah Zakat Fitrah
Bagi yang kembali kepada fitrah, seolah seperti menemukan jalan membentang di hadapan menuju tujuan, maka ucapkanlah selamat berbahagia dan doakanlah agar diterima amalnya

Mari jadikan Kembali ke Fitrah, 1 Syawal sebagai titik tumpu untuk berpacu menjalani semua panggilan hidup di atas, lalu jadikan Taqwa sebagai pengawalnya agar fokus, berani, konsisten, persisten dan resisten menempuhnya sehingga sampai ke tujuan.

Selamat Berbahagia di Hari Raya Iedul Fitri, 1438H
Taqobalallhu minn waminkum, Taqobalallahu ya Kariiim...

Salam Pendidikan Peradaban

#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah

Posting Komentar

0 Komentar