FBE series

RESUME  MAJELIS DHUHA KELUARGA AL IMAN

*SERI Pendidikan Berbasis Fitrah* (9)
Oleh Ust. Harry Santosa. M.Si

✍🏼 *Catatan #1*

Fokus pada keistimewaan/keunikan anak. Semua akan ada manfaatnya.

"Kenakalan" misalnya adalah potensi anak yg blm tampak buahnya.

Anak "cengeng" misalnya, bisa jadi bakat seni nya tinggi, akan jadi sastrawan yg tulisannya bs menggerakkan pembacanya.

Anak yg cerewet bs jadi calon mubaligh, insyaAllah.

Keunikan anak insyaAllah akan jadi modal utk peran peradabannya di masa depan.

Tidak mungkin Allah ciptakan anak kita tanpa peran istimewa di masa depan.

Husnudzonlah pada Allah dengan berhusnudzon pada ciptaanNya.

Fokus pada cahaya anak. Jangan fokus pd kegelapan. Cahaya ini makin lama akan makin terang.

✍🏼 *catatan #2*
Fitrah iman pd usia 0-6 thn :

Kuatkan konsep ttg Allah, ttg islam, ttg diri. Full imaji2 positif.

Sholat di usia 7 thn, sesuai fitrah anak. Anak punya waktu 6 thn utk menumbuhkan imaji positif ttg sholat.

Kuatkan Rububiyah. Buat anak keranjingan berdoa. Rububiyah : Allah pemberi rizki, pencipta. Buat anak terpesona dengan Allah. Terpesona dengan islam.

Ada ide bagus dr seorang ibu :
Setiap adzan, peluk anak 0-6 thn, ucapkan :

"Nak, nanti kita masuk surga sama sama ya, nak. Sekeluarga ya naak, Allah sayang ya, Naak"

Bukannya "taring emak keluar" krn nyuruh sholat anak. Adzan harus identik dng kebahagiaan bagi anak.

Bikin anak terpesona dengan kebahagiaan ibu ketika azan/sholat 😄

✍🏼 *catatan #3*
Pendidikan yg di alami Rasulullah di Bani Sadiah :

[ ] Lingkungan yang hanif
[ ] Bahasa ibu yang baik. Anak kelak jadi pandai mengemukakan keinginan dam perasaannya
[ ] Belajar di alam, jng di gedung ya 😁
[ ] Memelihara tumbuhan atau hewan --> mengasah leadership. Executive function.
[ ] Mengasah fitrah jasmani, Rasulullah mendaki bukit sampai puncak.
[ ] Kisah2 keteladanan (bag dr bahasa ibu). Cari tokoh yg relevan dng sifat dia. Kalau suka memimpin, dekatkan dng kisah khalid bin walidnya, misalnya.
[ ] Punya sosok ayah dan ibu yang utuh. Dalam kasus Rasulullah adalah halimatu sadiah dan suami. Seimbang.
Untuk sekolah TK dan SD sangat dianjurkan gurunya laki2 dan perempuan. Kalau ngga punya guru laki2, libatkan para ayah 3x seminggu bergiliran hadir di sekolah.

✍🏼 *catatan #4*
Fitrah iman, jika tumbuh dng baik, maka akan berbuah pd dakwah, pasti ingin berdakwah, ujungnya adalah adab pada Allah.

Fitrah belajar, jika tumbuh dengan baik, maka akan mempunyai peran inovasi yg baik. Adab pd manusia, adab pd alam.

Fitrah seksualitas, jika tumbuh dengan baik, maka akan memiliki peran ayah bunda yang baik. Adab yg baik pada pasangan, pd anak2.

0 - 6 : bermain imajinatif, bermain peran/roleplay.

Kuatkan konsep atas SIFAT UNIK, anak harus bahagia dengan sifatnya apa adanya. Mis : cerewet, suka ngatur, keras kepala, dll.

7 - 10 : sifat unik berubah jadi POTENSI Kasih AKTIVITAS sesuai dng potensi mrk.

11 - 14 : uji potensi anak dng cara magang, ikut club, dll.
Rasulullah magang usia 12.

Akil baligh akan tercapai dengan SEMPURNA jika setiap tahapan dilalui dengan baik sesuai fitrah pada usia tersebut.

Amati anak, observasi, tulis kegelisahannya. Catat perasaannya. Bukan ceklist saja.

Anak punya jiwa. Didiklah jiwanya.

Ramadhan, bukan ceklist ibadah saja. Tanya perasaan anak ketika dengar ceramah, misalnya.
Bersamai anak. Capeklah mendidik ketika usia anak sblm aqil baligh. Supaya kita tidak lelah di usia aqilbaligh mrk

✍🏼 *catatan #5*

Menginstall ulang anak yg fitrahnya telanjur tidak terbangun dengan baik :

[ ] Turunkan ego kita serendahnya, tanya perasaan anak. Tinggalkan kacamata penjajah, gunakan kacamata fitrah.

Bedanya apa?
Kacamata penjajah , ortu fokus : bagaimana solusi, bagaimana merubahnya.
Kacamata fitrah, ortu fokus bertanya mengapa. Mengapa anak begini. Mengapa anak begitu.

Makin banyak kita temukan kenapanya (why) , makin jelas solusinya.

[ ] Ortu taqarrub ilalla . Tahajud, doakan anak. Minta Allah qoulan sadida utk dpt berbicara yg menyentuh jiwa anak. Bergantung pd Allah utk mendidik anak.
[ ] Tidak ada kata terlambat. Selalu rileks dan optimis. Tidak mungkin anak kita ngga punya peran istimewa di masa depan
[ ] Banyak2 ngobrol dengan anak, bangun kedekatan lagi. Beraktivitas bersama anak.

Dituliskan kembali oleh : *Galuh Chrysanti*
Member Komunitas Home Education Based On Talent and Akhlaq (HEbAT)

Posting Komentar

0 Komentar