Mengapa Saya Harus Menjadi Fasilitator

Tugas kali ini adalah sebuah essay tentang seberapa siapkah saya menjadi fasilitator matrikulasi batch 5 mendatang. Seberapa siapkah saya melaksanakan amanah memfasilitasi peserta dalam membangun fondasi diri dlaam rangka memantaskan diri menjalankan peran sebagai istri dan ibu profesional.

Tugas kali ini memang terlambat saya buat. Tidak tepat waktu. Kesalahan saya terlambat membaca tugas di grup TFFM.
Terima kasih buat mba Vita yang masih memberikan kesempatan bagi saya untuk menyusulkan tugas ini.

Saya secara pribadi. Jika ditanya mengapa saya mengajukan diri menjadi fasil matrik batch 5, padahal saya masih mengemban amanah fasil bunsay #2 juga.
Pertama karena rasa tanggung jawab. Saat pembukaan fasil matrik batch 5, kepengurusan di Banyumas Raya baru reses. Saya harus memberi contoh dan semangat pada pengurus baru agar mau bersemangat berani menjadi fasil.
Kemudian ini masalah tanggung jawab, mendengar begitu banyak yang mendaftar foundi dan begitu sedikit fasil yang mendaftar, tenru saja saya tidka bisa hanya diam. Saya harus berkontribusi.
Selanjutnya karena saya seorang developer. Mendidik adalah hal yang menjadi kekuatan dalam diri saya. Hal yang menimbulkan kebahagiaan dalam diri.
Dan alasan terpenting adalah menjadi fasil artinya saya memiliki kesempatan untuk mempelajari kembali materi materi matrikulasi. Artinya saya berkesempatan untuk mengulangi materi materi tersebut dan mengulangi menerapkannya kembali dalam kehidupan sehari hari.

Lalu apa itu fasilitator?
Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang memahami tujuan bersama mereka dan membantu mereka membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut tanpa mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Itu adalah pengertian yang saya pahami tentang fasilitator. Fungsi fasilitator dalm hal ini adalah memancing keingintahuan, pengalaman, pemahaman dan memicu semangat belajar bagi teman teman yg difasilitasi. Posisi fasilitator bukan berarti harus menjadi yang serba lebih tahu. Tapi justru memantik teman teman yang lebih tahu untuk bisa membagi ilmu bagi teman teman yang lain.

Kesiapan diri seperti apa yang telah saya miliki? Sampai saat ini, saya sudah membaca baca kembali semua materi di TFFM. Materi yang sangat penting sebagai bekal. Beberapa materi memang telah saya pelajari lebih dalam. Tentang HE dan TM tentu saja sudha menjadi makanan sehari hari. Materi lain pun saya berusaha mendalami lebih jauh. Apalagi kelak di matrik batch 5 ini saya telah mengajukan diri sebagai fasil iffline. Tentu saja tidka bisa open book saat mengampu. Karena itu saya pun perlu mmeperdalam lagi materi2 matrikulasi. Karena salah satu alasan saya menjadi fasil adalah agar saya dapat mempelajari kembali materi2 sebelumnya.

Lalu bagaimana pandangan tentang kedudukan fasilitator di komunitas? Selama ini saya memandang seorang fasil sebagai seornag yang memang perlu dihargai, bagaimana pun saya selalu memandang keren guru-guru kehidupan. Siapapun itu. Lalu bagaimana pandangan ornag lain? Mungkin saja orang lain pun memiliki pandangan yang sama. Dan hal tersebut tentu saja menjadi tanggung jawab yang besar bagi saya secara pribadi. Artinya saya harus betul betul mempraktekan apa yang telah saya pelajari di IIP. Harus menjadi contoh dan figur yang baik bagi yang lain. Harus menjadi pribadi yang bisa menjadi panutan. Sebaik mungkin. Yang bisa saya lakukan.

Lalu bagaimana strategi dan rencana saya dalam memfasilitasi besok dalam matrikulasi batch 5 ? Besok adalah kali pertama saya memfasilitasi swara offline. Sebuah tantangan besar buat saya. Strategi yang akan saya lakukan pertama adalah saya akan membaca kembali materi materi matrikulasi. Mencari tambahan tambahan ilmu dan referensi  dari buku. Jika diperkenankan oleh pusat, kami akan bertemu offline setiap hari Rabu. Mengapa Rabu, karena hari itu kami bisa menggunakan ruangan perpusda untuk belajar bersama secara gratis. Dan hari Rabu artinya akan ada waktu bagi saya mempelajari kembali materi, dan  memprintkan materi buat teman teman peserta.
Saya harus betul betul siap dalam pemahaman materi.

Kekhaawatiran tentu saja ada dalam hal memfasikitasi besok. Terutama tentang kehadiran teman teman dalam tiap pertemuan. Saya memahami keadaan geografis dan kelangkaan kendaraan umum di sini. Dan kehadiran adalah hal yang saya khawatirkan. Kemudian saya khawatir jika saya tidak dapat memberikan pemahaman yang tepat saat menyampaikan materi. Oleh karena itu pemahaman akan materi menjadi hal penting bagi saya.

Lalu sejauh mana proses adaptasi saya dan keterlibatan diri dalam kelas TFFM? Saya sempat memberikan materi TM dikelas. Terus terang saya merasa kurang terlibat secara langsung dalam kelas. Walau saya sempat mengisi salah satu maerinya. Tapi kemudian saya banyak tertinggal. Jadwal akhir thun emmang lumayan padat sehingga kurang dapat stay tune di grup. Tapi selama ini ketika tertinggal, saya selalu membaca grup satu persatu. Dan materi tetap saya baca di resume2 materi. Hingga alhamdulillah materi tetap bisa mengikuti.

Semoga matrikulasi batch 5 besok saya dapat meningkatkan peran diri saya sendiri. Betul betul dapat membersamai teman teman di kelas. Dan menemani mereka membangun fondasi diri dalam rangka memantaskan diri dalam peran sebagai istri dan ibu profesional.

Posting Komentar

0 Komentar