What is Bullying?
Bentuk perilaku berulang, persisten dan agresif dari individu atau lebih (kelompok) yang menyebabkan ketakutan, tertekan dan/atau berbahaya kepada tubuh, perasaan, self esteem atau reputasi seseorang. Dalam bullying ini sendiri ada konteks dimana yang melakukan dan yang menjadi korban terdapat ketidakseimbangan power (kekuatan)
Bullying muncul dalam beberapa bentuk
☝🏻Kekerasan fisik
👆🏼Kekerasan verbal
👌🏼Sosial : Pengucilan/ pengabaian
👍🏼Electronic atau sering disebut cyberbulling
Bullying ini sendiri tidak hanya hasil dari karakteristik individual, melainkan tak lepas dari pengaruh hubungan peer, keluarga, guru, tetangga dan interaksi dengan pengaruh masyarakat (seperti media, teknologi)
10 perilaku yang dapat orangtua lakukan untuk mengurangi perilaku bullying
Berbicara dan mendengarkan anak setiap hari. Luangkan waktu untuk menanyakan kepada anak apa yang mereka lakukan sepanjang hari. Jika anak merasa nyaman untuk berbicara kepada orangtua, maka anak aka lebih mudah mengkomunikasikan kepada orangtua tentang peristiwa bullying yang ia alami
Hadir dalam aktivitas sekolah anak. Penelitian memperlihatkan bahws 67% terjadinya bullying saat tidak ada orang dewasa disekitarnya. Orangtua dapat hadir dan membantu dalam organize permainan dan aktivitas yang melibatkan anak bermain dengan teman barunya
Menjadi teladan dalam hal kebaikan dan kepemimpinan. Anak pastinya belajar banyak akan power relationship dari melihat apa yang orangtua lakukan. Saat orgtua berbicara kepada oranglain dengan marah dan abusive, sama saja orgtua mengajarkn anak bahwa bullying is ok
Pelajari tanda- tandanya. Beberapa anak tidak dapat memberitahukan orgtuanya bahwa mereka korban bullying. Sehingga orgtua perlu mengenali tanda2 ketika anak menjadi korban bullying seperti seringkali kehilangan barang pribadi, mengeluhkan sakit kepala atau perut, menghindari aktivitas sekolah, dll. Jika anak terindikasi korban bullying, observasi interaksi pertemanan anak untuk memastikan apakah anak memang korban bullying. Bicara pada anak tentag situadi tsb.
Membuat kebiasaan anti bullying sedini mungkin pada anak. Seperti melatih anak untuk tidak menyakiti orang lain. Membantu anak untuk fokus jika perilaku yang tidak baik yang ia lakukan, dialami oleh dirinya sendiri. Hal ini berfungsi untuk menumbuhkan rasa empati pada anak. Ajarkan pada anak apa yang harus ia lakukan seperti melakukn kebaikan, empati, bermain dengan adil (tdk curang) dan mengantri. Anak juga perlu diajarkan untuk mengatakan "tidak" secara tepat dan bagaimana menghindari perilaku kejahatan. Latih anak jika ada anak yang berperilaku kasar, temukan org dewasa, katakan pada anak (pelaku bullying) untuk berhenti, jauhi dan tidak memperdulikannya. Lebih mudah jika latihan menggunalan role play.
Memberikan perhatian tentang isu bullying di sekolah dengan program pendidikan yang dapat membantu menciptakan iklim sosial yang sehat di sekolah. Guru mengajarkan murid untuk menjadi pemimpin secara berkala dan bagaimana berempati kepada orang lain. Juga mengajarkan korban bullying teknik untuk pulih dan menghadapi situasi bully.
Membuat kesepakatan dalam rumah terkait bullying. Katakan pada anak bahwa tidak ada toleransi atau tidak normal atau ok terhadap perilaku bully, dibully atau hanya nelihat anak lain di bully. Pastikan kepada anak bahwa jika anak di bully secara fisik, verbal atau sosial (di sekolah, oleh saudara/sibling, tetangga atau online), mereka aman dan penting bagi mereka untuk memberitahukan kepada orangtua dan orgtua akan menbantunya. Anak juga perlu mengetahui bahwa bullying (beberapa anak tidak menyadari saat melakukan perilaku bullying) adalah tindakan yang berbahaya dan tidak diterima sama sekali.
Ajarkan anak untuk menjadi saksi mata yang baik. Penelitian memperlihatkan bahwa anak yang menjadi saksi mata bullying merasa tidak berdaya dan jarang menghalangi. Ajarkan anak untuk menghadapi situasi bullying seperti berteriak "stop, kamu membully orang itu". Anak juga dapat membantu korban bully dengan memberikan dukungan dan tidak memberikan perhatian ekstra (cuek) pada org yang membully, dan/atau melaporkan apa yang mereka lihat kepada pihak tertentu seperti guru, orgtua
Ajarkan anak ttg cyberbullying. Terkadang anak tidak memahami apa itu cyberbullying. Cyberbullying meliputi mengirimkan sesuatu yang kasar, tidal baik, vulgar baik dalam bentuk tulisan atau gambar, memposting sesuatu yang sensitif, informasi yang private ttg seseorang, berpura2 menjadi seseorang untuk membuat orang lain jd terkesan buruk, dan secara intensive mengeluarka orang dari group online. Berikan batasan waktu dalam ber online.
Menyebarkan lebih luas bahwa bullying adalah sesuatu bagian yang tidak normal pada masa perkembangan anak. Terkadang org dewasa menganggap bullying adl fase anak yang harus dihadapi agar anak lebih kuat. Perlu penekanan bahwa bullying bukanlah hal yang normal. Apapun bentuk bullying adalah sesuatu yang berbahaya baik bagi pelaku, korban, saksi dan berefek hingga jangka panjang (dan termasuk depresi, kecemasan, bagian dari kekerasan, KDRT dab perilaku kriminal).
Referensi
Education.com. "bullying at school & online" quick facys for parent. 2009
Swearer & hymel. 2015. Understanding the psychology of bullying. Moving toward a social- ecological dianthesis-stress model. American psychologist. APA vol.70 (344-355)
Ontario.2009. Bullying we can all help stop it. A guide for parents of elementry and secondary school students.
Educational development center. 2013. Eyes in bullying. What can you do? A toolkit to prevent bullying in childrens lives.
Oleh bunda Rolla Apnoza
0 Komentar
Silahkan memberi komentar
Emoji