Hal penting dalam teknik komunikasi dengan pasangan

Hari ini Rumah Bintang membahas tema tentang komunikasi dengan suami istri. Ini adalah materi yang saya buat untuk mengantar materi

Hal Penting dalam Teknik Komunikasi
Oleh Rima Melanie P untuk Rumah Bintang

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari si penyampai pesan kepada penerima pesan. Komunikasi dikatakan sukses jika maksud, pesan dan apa yang ingin disampaikan oleh si penyampai pesan dapat diterima dengan baik dan dipahami sepenuhnya oleh penerima pesan.
Jenis dan alat penyampaian pesan dewasa ini makin beragam. Baik itu secara lisan atau pun secara tertulis. Secara lisan pun kini dapat dilakukan secara bertatap muka langsung, lewat telepon, video, tayangan di televisi atau pun media sosial. Begitu pun pesan tertulis makin beragam, bukan hanya lewat tulisan, surat atau buku. Bisa juga lewat media sosial, dengan menggunakan kode, emoji, gambar, foto, pesan singkat, singkatan khusus, dan lain sebagainya.
Semakin beragamnya alat dan jenis komunikasi pun akhirnya membuat makin terbuka lebar peluang kesalahan paham dan tidak tersampaikannya pesan sesungguhnya dari penyampai pesan pada si penerima pesan.
Begitu pun di keluarga. Komunikasi antara anggota keluarga tentunya menajdi hal yang paling penting demi lancarnya hubungan antara anggota keluarga. Komunikasi antara suami istri bisa dikatana lancar, ketika suami atau istri ingin menyampaikan sesuatu hal penting tanpa didahului berkata “mas, aku mau ngomong penting. Tolong dengarkan aku.”
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat ingin menyampaikan pesan kepada pasangan dan anak. Diantaranya adalah :
Berbicaralah dengan hati. Aa Gym pernah berkata, bahwa berbicaralah dengan hati. Karena apa yang disampaikan dengan hati, pasti akan sampai pada hati pula. Fokus dengan apa yang ingin kita sampaikan. Dan bersungguh sungguhlah. Karena kesungguhan itu terpancar dari sorot mata dan raut muka.
Berbicara dengan bahasa yang sama dan dipahami oleh pendengar. Hal ini tentu penting. Tidak mungkin kita berbicara bahasa jawa dengan suami yang hanya memahami bahasa Padang. Tentu saja pesan yang ingin disampaikan pun tidak akan pernah tersampaikan dengan baik jika bahasa yang digunakan berbeda.
Memilih diksi atau kosakata yang tepat. Berbeda dengan bahsa tadi, pemilihan kata pun harus yang tepat dan pas. Dan ada baiknya pilihlah kata yang tidak memiliki arti yang samar, dan atau dapat menimbulkan pemahaman yang berbeda dari apa yang kita maksud. Misal, ketika berbicara engan anak, maka pilihlah kata yang sederhana yang memang dia pahami. Berikan instruksi instruksi yang pendek dan mudah dipahami. Sesuaikan dengan usianya. Anak balita memiliki rentang fokus yang pendek. Jadi akan mudah dipahami jika berbicara satu hal terlebih dahulu sebelum beralih pada hal yang lain.
Berbicaralah dengan sederhana dan tidak berbelit belit. Ketika ingin meyampaikan pesan yang penting, ada baiknya kita menjelaskannya dengan singkat dan sederhana. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesalah pahman dan kesalahan mengartikan pesan yang ingin kita sampaikan. Gunakan kalimat kalimat produktif. Hindari kalimat yang tidak dibutuhkan yang bahkan bisa membuat samar pesan yang sesungguhnya.
Menyamakan sudut pandang dengan pendengar. Salah satu hal yang sering menjadi penyebab tidak tersampaikannya pesan adalah karena perbedaan sudut pandang. Bisa jadi satu hal bagi seseorang wajar, tapi bagi orang lain kurang ajar. Memahami latar belakang budaya, agama dan tingkat pendidikan seseroang menjadi salah satu caranya. Misal saja, bagi orang Sunda, ketika disuguhi makanan di tempat orangn lain ada baiknya tidak menghabiskan suguhan, dan hanya mengambil sedikit demi sopan santun. Berbeda dengan di Kotamobagu Sulut. Disana, ketika kita diundang makan, maka kita harus makan banyak dan menghabiskan suguhan yang tersedia untuk memperlihatkan kesopanan dan suka dengan makanan yang dihidangkan. Hal seperti ini, jika kita tidak memahami perbedaan budaya, maka bisa menjadi suatu hal yang menyebabkan perpecahan. Atau misal ada daerah tertentu yang jika berbicara memang dengan suara yang keras dan tegas. Tapi daerah lain, bisa berbicara dengan lemah lembut. Tidak sopan jika berbicara dengan keras. Hal seperti ini pun bisa menjadi penyebab perpecahan dan perselisihan jika kita tidak memahami latar belakang lawan bicara kita.
Jangan memaksakan kehendak, dan berkomunikasilah dengan nalar. Komunikasi akan bermasalah saat kita memaksakan pendapat kita pada pendengar. Pada diri seseorang ada komponen yang disebut dengan nalar dan emosi. Jika nalar panjang, maka emosi pendek. Dan sebaliknya jika nalar pendek, maka emosinya yang akan panjang. Komunikasi yang penuh dengan emosi biasanya terjadi pada anak anak atau orang yang sudah berusia lanjut. Jadi, kalo kita dan pasangan bukan anak anak dan juga bukan orang berusia lanjut, yuk kita panjangkan nalar untuk menghindari komunikasi yang penuh emosi negatif. Jika sedang dilanda emosi, baiknya tunggulah sampai reda. Kita bisa merubah posisi tubuh, berwudhu, atau minum air putih dan pergi sejenak dari ruangan tersebut untuk mengembalikan nalar dan meredakan emosi. Begitu pun saat berkomunikasi dengan anak. Membiasakan berbicara dengan nada yang standar tanpa teriakan akan membantu anak juga untuk dapat memahami cara berbicara dengan baik tanpa perlu berteriak atau tantrum.
Posisi tubuh dan kontak mata. Komunikasi bukan hanya terletak pada verbal. Lebih dari itu, seseorang akan lebih mempercayai dan memahami apa yang kita bicarakan dari kontak mata, intonasi, dan olah tubuh saat berbicara. Kita bisa membaca kebohongan seseorang dari gerkan mata dan tubuh. Tataplah mata pasangan atau mata anak kita saat berbicara. Hal ini menunjukan kesungguhan akan apa yang kita katakan.  Perlu kesesuaian antara kontak mata, bahasa tubuh, intonasi, dan verbal.
Bertanggung jawab dengan apa yang kita katakan. Artinya, bersungguh sungguhlah dengan apa yang kita katakan. Karena kita akan mempertanggung jawabkan apa yang kita katakan.

Posting Komentar

0 Komentar