Membangkitkan Fitrah Seksualitas Pra Latih 0-7 Tahun

🔥  Membangkitkan Fitrah Seksualitas Pra Latih 0-7 Tahun 🔥
Peran Orangtua dalam membangkitkan fitrah seksualitas pra latih :

1⃣Dekat dengan ibu 0-2 tahun

2⃣Dekat dengan ayah Dan bunda 3-6 tahun.  paham perbedaan laki-laki Dan perempuan.

3⃣Kenalkan organ tubuh ketika mandi dan bersuci.

4⃣Jelas pembagian peran di rumah antara ayah dan bunda.

5⃣Mengenalkan batas aurat laki-laki Dan perempuan.

6⃣Melatih tidur sendiri.

7⃣Menjaga hubungan suami istri di depan anak2.

🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞🎞
🔥 Membangkitkan Fitrah Seksualitas Usia 7-14 (Pre Akil Baligh) 🔥

1⃣Laki-laki didekatkan dengan ayah, perempuan didekatkan dengan ibu.

2⃣Dikenalkan dengan batasan aurot laki2 dan perempuan Dan rasa malu.

3⃣Tidur terpisah dengan orangtua.

4⃣Melatih peran sebagai laki-laki dan perempuan.

5⃣Dilatih untuk mengerjakan pekerjaan di rumah.

6⃣Diberikan pemahaman tentang pubertas (haidh dan mimpi basah) .

7⃣Menanamkan jiwa maskulinitas pada anak lelaki, Dan feminitas pada anak perempuan.

8⃣Dikenalkan dengan fungsi organ seksual (sex education).

9⃣Orangtua harus kenal dengan siapa mereka bergaul.

© The five 🌟



 ðŸ“› Dampak Yang Timbul Bila Fitrah Seksualitas ❌ Dibangkitkan  📛

1⃣ Anak bingung pada identitas gendernya.
🙅🙅‍♂ Who am I?

 2⃣ Anak akan mudah terpengaruh oleh lingkungan disekitarnya

 ðŸš¹Pada anak lelaki bila lebih besar pengaruh kewanitaan dari ibunya maka ia akan menjadi  anak yang melambai. ⚡

🚺pada anak perempuan bila lebih besar pengaruh maskulinitas ayahnya maka si gadis akan menjadi tomboy.⚡

3⃣Anak pada usia yang aqil baligh akan mencari pelampiasan.

⚡ bila pada anak lelaki ia akan mudah mempermainkan perempuan dan kelak ketika sudah dewasa akan menjadi sosok suami/ayah yang tidak bertanggungjawab. ⚡

⚡ Pada anak perempuan yang kekurangan kasih sayang ayahnya akan mudah menyerahkan dirinya pada pelukan banyak lelaki karena mencari kasih sayang ayahnya yang tidak didapatnya sewaktu kecil. ⚡

© The five 🌟
Kelas Bunda Sayang 11



 Langkah awal sebagai cara kenalkan  organ reproduksi pada anak dengan melakukan hal-hal berikut :

1. Ajak si kecil mengenali bagian-bagian tubuhnya

Pendidikan seks awal ini bisa dimulai dengan mengenali diri sendiri, termasuk organ-organ vitalnya. Berikan pengertian pada si kecil, bahwa dia harus merawat, membersihkan, dan menjaga tubuhnya dengan baik. Sebab, tubuhnya merupakan karunia paling berharga dari Tuhan. Selain itu, jelaskan pula fungsi setiap bagian tubuhnya secara sederhana.

Dr. Inneke Limuria mengingatkan pula agar orangtua untuk menyebut nama organ genital sesuai dengan namanya, tanpa perlu menggantinya dengan sebutan lain. Konsultan kesehatan mental dan psikologi forensik anak dan dewasa ini menjelaskan, bahwa hal ini justru akan membuat anak 'terbiasa', hingga tak membuatnya penasaran secara berlebihan pada akhirnya. Anda dapat melakukan hal ini saat memandikan si kecil.

2. Tanamkan pentingnya menjaga tubuh.

Berikan pengertian kepada si kecil dengan bahasa yang sederhana, bahwa organ genital tidak boleh dipertontonkan ataupun disentuh oleh orang lain, selain orangtuanya saat mandi atau dibersihkan. Beritahukan pula bahwa hanya mereka yang bisa menjaga tubuh mereka sendiri agar selalu sehat, bersih dan terjaga. Hal ini akan menanamkan pemikiran pada si kecil untuk tidak sembarangan percaya pada orang selain keluarga untuk memperlihatkan organ vitalnya.

3. Bangun kebiasaan positif

Cara yang ketiga adalah, Anda harus mengajari si kecil kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya positif, seperti tidak berganti baju di tempat umum atau terbuka dan tidak pipis di sembarang tempat. Jika Anda melihat si kecil memainkan alat kelaminnya, Anda tidak perlu seketika itu juga menyuruhnya berhenti melakukan hal tersebut. Faktanya, memainkan alat kelamin adalah fase normal dalam proses perkembangan diri si kecil, sehingga Anda tidak pelu terlalu panik. Sebaliknya, Anda harus menyikapi hal ini dengan tenang dan cobalah alihkan perhatiannya setiap kali dia bermain dengan organ vital. Lama kelamaan, si kecil tentunya akan lupa kebiasaan ini dengan sendirinya.

4. Biasakan anak berpakaian sesuai identitasnya

Dewasa ini, banyak orangtua yang justru lalai dalam memperhatikan cara berpakaian dan berdandan anak. Tidak jarang terlihat beberapa orangtua membiarkan anak perempuannya berambut cepak layaknya cowok, atau mendandani anak lelakinya dengan stylerambut panjang sebahu.Jika hal ini dibiarkan berlangsung dalam waktu lama, anak bisa-bisa  mengalami kebingungan akan identitas seksualnya, lho!

Sebenarnya, tidak apa-apa jika Anda bertujuan untuk mengenalkan berbagai jenis gaya berbusana. Namun, tetap perhatikan norma dan batasan sopan santun penampilan sesuai jenis kelamin si kecil, ya. Kenalkan berbagai jenis busana, mana yang untuk anak perempuan dan mana yang untuk anak laki-laki.  Hal ini akan bisa membuat mereka mengerti, perbedaan mendasar antara-gender. Hal ini penting untuk mendukung perilaku yang berdasar pada norma etika dan moral.

5.Jangan membuatnya malu dengan hal-hal yang tak sepantasnya.

Bunda, seingkali tingkah si kecil yang menggemaskan membuat kita ingin memamerkannya pada orang lain. Caranya bermacam-macam, mulai dari sebatas menceritakannya pada kerabat hingga memotretnya lalu mengunggah foto tersebut ke media sosial.  Sebenarnya, mengunggah foto merupakan hal yang wajar. Hanya saja, perlu Anda sadari bahwa tentu ada foto-foto si kecil yang tidak pantas untuk dipublikasikan ke umum. Misalnya, foto saat anak mandi, foto saat telanjang, atau foto konyol saat anak tidur. Nah, dengan tidak memajang foto-foto tersebut di album sosial media, otomatis Anda juga membiasakannya untuk tidak memamerkan hal-hal yang tidak seharusnya dipamerkan.


Sumber Referensi

1. Zulia Ilmawati, Psikolog Pemerhati Masalah Anak dan Remaja dalam tulisannya Pendidikan Seks Untuk Anak-anak.

2. http://suarajakarta.co/lifestyle/mendidik-anak-sesuai-fase-dan-fitrah-seksualnya/

3. http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-1.html

4. http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-2.html

5. https://iinchurinin.wordpress.com/2017/10/21/fitrah-seksualitas-anak-bu-elly-risman/

6. https://iwaza.wordpress.com/2017/03/31/mendidik-fitrah-keimanan-dan-bakat-anak/

7. Buku Prophetic parenting, Dr Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid

8. Diskusi hangat tim The Five star

Posting Komentar

0 Komentar