Untukmu para Ibu yang Di Rumah

#tulisan ini tidak bermaksud membandingkan



Mengapa engkau masih galau dan gundah
Atas pilihan yang dianjurkan syari'ah
Agar engkau tetap berada di rumah

Mengapa pula engkau harus iri dan cemburu
Atas selisih puluhan lembar ratusan ribu
Sedang kau memiliki begitu banyak waktu
Merawat mereka langsung dengan tanganmu
Serta menurunkan berjuta ilmu

Mengapa perasaanmu masih terasa berat
Atas permintaan Allah untuk selalu taat
Pada suamimu yang meminta dengan sangat
Agar engkau dapat fokus merawat
Padahal dengannya syurga menjadi begitu dekat

Andai kau tahu peluang surgamu tidak jauh
Cukup bekerja ikhlas dan tanpa banyak mengeluh
Mendidik generasi yang berjiwa tangguh
Memberi nutrisi pada jiwa dan tubuh
Insya Allah kepuasaan hatimu diisi Allah dengan penuh

Memang betul kau berharap eksistensi
Merasa melakukan pekerjaan yang tak bergengsi
Seputar masak, sapu, pel, dan mencuci

Aaaah.... 
Itu karena kau belum mengenal
Bahwa pilihanmu dibalas Allah dalam banyak hal
Pada sisi sisi lain yang tak mampu kau hafal
Kecuali kelak pekerjaan ini engkau tinggal

Aku mengerti kadang engkau resah
Dengan sekian lembar ijazah
Yang kau raih dengan susah payah

Aaaah...
Andai kau mengerti ilmumu begitu sangat berarti
Dalam mendidik generasi yang berkualitas dan bervisi

Aku tau kadang kau rindu seperti mereka
Yang setiap hari pergi berkendara
Keluar rumah untuk bekerja 
Dan mengukir sejuta karya

Aaaah...
Itu karena kau tidak tau
Sebagian mereka merasa  rindu
Mendapat kemewahan seperti dirimu
Yang selalu siap membuka pintu
Seperti engkau menyambut suamimu

Alhamdulillah wa syukurillah
Karena suamimu hanya memintamu di rumah
Berarti ia siap bekerja keras mencari nafkah
Menyokong semua tanpa berkeluh kesah

Berada di rumah bukan berarti tanpa arti
Semoga Allah memberimu jalan pengganti
Dalam meraih impian yang kau cari
Dari sudut ternyaman rumahmu sendiri

Maaf...
Lukisan hati ini tak bermaksud membandingkan
Terhadap mereka yang berjasa mengambil peran
Keluar rumah dengan berjuta alasan perjuangan

Tulisan ini dibuat untuk penghibur hati
Para ibu yang merasa keilangan eksistensi
Bahkan terkadang berkecil hati
Merasa diri begitu tak berarti

Untukmu para ibu yang di rumah
Mari ikhlaskan hati dan berpasrah
Agar peluang surga yang ada di rumah
tak terhapus dengan keluh kesah

***********************************************


Beberapa waktu belakangan ini saya selalu menemukan puisi ini dimana mana. entah itu di fb, di wa, dan media sosial lain. Saya bahkan tidak tau siapa penulisnya. Tapi diluar itu semua, isi puisi ini sungguh menyentuh kedalaman hati saya. Sungguh penghibur hati pelipur lara. bagai secangkir air dingin pelepas dahaga buat ibu rumah tangga seperti saya.

 


Posting Komentar

0 Komentar