Aliran Rasa Komunikasi Produktif

Nah inilah aliran rasa selama mengikuti perkuliahan Komunikasi Produktif.

Waduuh....
Saya yang senang berbicara pun, yang sebetulnya seorang communicator pun sering salah dalam melakukan komunikasi produktif. Dan ternyata komunikasi saya selama ini masih banyak komunikasi yg hanya semata. Belum produktif sehingga sering disalah tafsirkan maksud dan tujuannya. Terutama oleh anggota keluarga.
Mengapa anggota keluarga, ya saya menyadari kesalahan kesalahan dalam hal komunikasi justru terjadi di keluarga.
12 kesalahan dalam hal komunikasi terjadi di keluarga. Terutama pada anak.
Beruntung saya memiliki Fawwaz yang selalu siap menemani untuk belajar komunikasi produktif. Dia adalah anak yang sama seorang communicator juga. Membantu saya untuk langsung mengetahui reaksi nya saat saya salah berkomunikasi.
Dia anak yang terbuka. Ketika saya salah berbicara atau menyakiti perasaannya, tidak segan dia bicara pada syaa. Dengan tegas dan lantang dia mengatakan hal itu. Dan ketika saya meminta maaf dan menjelaskan maksud seungguhnya pun, tidak ragu dia menerima maaf saya dan kembali lagi seeprti semula.
Beruntung memiliki dia yang dapat menuntun saya berkomunikasi dengan lebih baik.
Walaupun tidak significance, setidaknya sedikit demi sedikit memang saya kini belajar untuk memperbaiki komunikasi. Baik secara verbal, non verbal, atau pun tulisan.
Mudah mudahan juga akan bisa menjadi bekal saya saat harus berbicara di depan umum. Karena biasanya saya berbicara justru terlalu banyak dan terlalu melebar kemana mana. Hingga mengahbiskan waktu serta jadi tidak produktif lagi.
Terima kasih bu, materi kali ini adalah materi seumur hidup. Yang akan terus dan harus dipraktekan seumur hidup agar terus menajdi lebih baik.

Posting Komentar

0 Komentar