Peran Ayah bagi fitrah seksual anak

Beberapa waktu yang lalu dibahas tentang peran ayah dalam fitrah seksual anak. Kenapa peran ayah?
Sebagai sebuah fatherless country, Indonesia memang perlu digugah kembali peranan ayah bagi keluarga.
Fenomena gay, cabe cabean, alay, itu semua terjadi karena kurnagnya faktor maskulinitas pada anak anak pria.
Lihatlah di sekeliling. Bagaimana anak anak itu tumbuh dengan dikelilingi kaum perempuan. Nenekny, bibinya, ibunya, kaka perempuan nya, dst.
Kemana ayah?
Ayah ada di rumah. Tapi hanya berupa raga nya semata. Dia tidak pernah hadir bagi anak anaknya. Tidk pernah bermain, tidka pernah berkomunikasi dari hati ke hati, bajkan mungkin sama sekali tidka pernah menyapa sang anak.
Miris memang
Jangankan mendapatkan bekal kejantanan pria dari sang ayah, bahkan mereka berbicara pun bagai dua makhluk yang tak pernah saling mengenal.
Karena ayahnya adalah ornag asing bagi snag anak.
Saya yakin seyakin yakinnya. Jika seorang ayah hadir di rumah. Hadir ditengah anak ankanya. Betul betul peduli dan mau bersama smaa dengan sang istri mendidik anak nya, saya teramat sangat yakin snaga ayah tidka akan membiarkan anak nya tumbuh jadi generasi cabe cabean, alay, atau semacamnya.
Dan si anak pun tidka akan pernah tertarik akan hal hal sperti itu. Karna bagi sang anak lelaki, dia hanya ingin jadi maskulin smaa seperti ayahnya.
Dia ingin jadi lelaki yang gagah perkasa layaknya sang ayah.
Jadi tidak akan adalah generasi yg aneh aneh semacam itu.
Seandainya saja semua ayah sadar akan hal ini....

Posting Komentar

0 Komentar