Modernitas Sosial

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat-sahabat srkalian, saat ini kita dihadapkan dengan fenomena kecepatan informasi yang luar biasa, melalui media sosial

Seringkali begitu cepatnya informasi tersebut hadir di hadapan kita, kita tak mampu lagi mencernanya dan mengunyahnya dengan baik. Karena begitu satu informasi kita dapatkan, sebelum sempat kita cerna kita telah dihadapkan lagi dengan informasi-informasi yang baru,

Yang seringkali terjadi adalah kita tidak mampu memberikan respons rasional terhadap informasi tersebut. Yang dapat kita lakukan adalah memberikan respons emosional, karena respon emosional dapat kita berikan jauh lebih cepat daripada respon rasional.

Kecepatan informasi saat ini terjadi karena kemampuan konduktor pada instrumen elektronika itu semakin lama memang semakin cepat, karena ruang-ruang pada konduktor tersebut semakin dibersihkan, semakin dekat dan semakin cepat. Sehingga sekarang kita telah mendapatkan keadaan di mana data dapat ditransfer dengan kecepatan sekian ratus megabyte atau bahkan mungkin Gigabyte per detik

Selain itu akses ngan menara BTS juga semakin lama semakin cepat sekarang, sudah 4G. Entahlah di masa akan datang

Oleh karena itu,  di masa yang akan datang kemampuan mengelola hati dalam memberikan respon terhadap informasi yang berkembang sangat cepat akan sangat kita butuhkan. Karena hati adalah instrumen yang mampu bekerja dengan sangat cepat.

Dalam bahasa Arab hati disebut qolbu, yang artinya "sesuatu yang cepat berbolak-balik". Hati adalah makhluk yang dikendalikan sepenuhnya oleh Allah, dan manusia pada dasarnya tak mampu mengendalikannya.

Sayangnya masyarakat modernitas sekuler cenderung mengabaikan peran hati dalam merespons kehidupan yang berkembang begitu cepat pada disruption era seperti sekarang ini. Padahal nalar manusia yang begitu dibangga-banggakan semakin lama semakin tertatih dalam menghadapi perubahan yang luar biasa ini

Oleh karena itu, kita harus melakukan 2 hal agar mampu merespons kehidupan di masa yang akan datang :

Pertama membersihkan hati itu agar dia mampu merespons dengan kecepatan sama dengan kecepatan informasi.

Kedua, selalu mendekatkan diri kepada Allah agar kita terakses dengan hidayahNya.

Dalam perkembangan informasi yang begitu cepat, pada dasarnya kita telah mengalami kesulitan untuk melakukan tabayyun kepada manusia dan kepada informasi lainnya. Satu-satunya tabayun yang dapat kita lakukan adalah dengan senantiasa mengakses Allah sebagai menara BTS kita

Ust. Adriano Rusfi

Posting Komentar

0 Komentar