Pertolongan di Saat yang Tepat

Tanggal 28 September 2018
Ada trainning Talents Mapping Observation. Sebuah pelatihan cara observasi bakat anak yang diisi oleh pak Andri Fajri. Penulis buku Keluarga Sadar Bakat dan Tlents Mapping Observation.
Pelatihan ini telah lama masuk dalam wishlist pelatihan yang wajib saya ikuti. Sebelumnya saya sudah membaca bukunya dan sangat tertarik akan cara mempraktekannya.
Hanya saja kemudian ternyata saya salah mencatat waktu penyelenggaraannya. Yang harusnya tanggal 28, saya catat sebagai tanggal 13 Oktober. Walhasil, perencanaan keuangan saya berantakan.
Tapi saya tidak mau gagal mengikuti seminar kali ini yang saya anggap sangat penting bagi diri saya dan keluarga.

Masalah bukan hanya di keuangan tapi juga di ijin suami. Dengan susah payah akhirnya ijin itu keluar juga. Dengan catatan semua pengeluaran saya tanggung sendiri. Suami tidak akan memberi sepeser pun.
Makin mencekam diri ini. Tapi saya bertekad untuk tetap berangkat.
Berusaha mencari uang kesana kemari hingga terkumpul uang tapi hanya cukup untuk ongkos kereta api.
Harusnya saya berangkat dengan kereta serayu untuk menghemat. Tapi kemudian saya memperhitungkan keberangkatan nya pukul setengah 5. Saya tidak mau suami terganggu pekerjaannya, hingga akhirnya sy memilih progo dengan harga sedikit lebih mahal tapi berangkat agak malam. Berharap tidak terlalu merepotkan suami.
Untuk kereta pulang pun saya memilih progo kembali memperhitungkan waktu tiba agar masih ada jeda untuk dapat istirahat sebelum pagi saya harus kembali mengisi parenting di SD Alam Perwira.
Masih dihantui perasaan takut. Uang tersisa di dompet saat itu tinggal 50rb saja. Dengan memperhitungkan tiker KRL dan gojek sampai ke lokasi. Insyaallah masih bisa. Bagaimana dengan makan? Saya bisa menahan diri. Membawa sedikit roti dari rumah sebagai pengganjal perut sepertinya bisa membantu menahan perut.
Saat keberangkatan tiba. Beruntung suami memberikan tambahan uang 50rb. Bersyukur dalam hati, bisa untuk mengganjal perut keesokan malam.
Di tengah perjalanan, masuk wa dari bu Noni. Kabar menggembirakan datang dari sahabat yang satu ini. Malu sebetulnya menerima segala kebaikan yang ditawarkannya. Tapi saya tak punya pilihan lain. Saat itu keadaan sungguh sangat mendesak.
Alhamdulillah, malam itu saya tidak perlu tidur di stasiun Senen. Saya bisa tidur dengan nyaman di rumah bu Noni. Dengan segala fasilitas dan makan malam nikmat yang disuguhkan.
Pagi hari, bahkan bu Noni mengantarkan saya ke tempat acara, walau dia gak ikut acarany. Setelah sebelumnya disuguhi bubur ayam menggugah selera.
Sayang saya bukan seseorang yang pandai mengucapkan terima kasih. Bukan seseorang yang pandai bermain kata untuk menunjukkan betapa saya sangat tertolong saat itu dengan segala kebaikannya. Alhamdulillah..
Hanya seselip doa yang saya panjatkan. Semoga Allah SWT selalu memberikan kemudahan dan pertolongan pada bu Noni. Seperti yang telah dia berikan pada saya saat itu. Tepat di saat saya sangat membutuhkannya. Terima kasih ya Allah atas segala pertolongan Mu lewat tangan bu Noni.
Tak dapat digambarkan segala kebahagiaan ini.
Tak dapat digambarkan bagaimana perasaan ini. Ditolong tepat di saat membutuhkan itu betul betul terasa bahagianya.

Semoga Allah selalu menjaga bu Noni dan keluarga. Aamiin...

Posting Komentar

0 Komentar