Semangat, mba Iim!



Pekan ini saya mendapatkan buddy seorang teman dari Bali. Namanya mba Iim. Malam setelah pembagian buddy diumumkan, kami langsung bertukar jurnal dan sedikit berbicang-bindang.Dalam diskusi tersebut mba Iim menyatakan bahwa dirinya sedang menghadapi sedikit masalah. Dia merasa sedih. Tim nya sedang mengalami permasalahan.

Kemudian dalam jurnalnya, mba Iim menuliskan apa yang terjadi dalam timnya. Mba Iim sendiri sedang berjuang mengais-ais energi untuk melanjutkan tantangan di kelas Bunda Shaliha ini. Mba Lowi, salah seorang anggota timnya, sesama mahasiswi Ibu Pembaharu, memutuskan mundur dari Tim dan Perkuliahan. Qadarallah Mba Lowi dalam kondisi hamil dan berdasarkan arahan dokter, beliau dan suami memutuskan untuk mengurangi beberapa aktifitas, dan beliau memutuskan rehat sejenak dari perkuliahan Ibu Profesional, yang berarti mundur.

Mundurnya mba Lowi, menjadi pukulan berat buat mba Iim. Karena selama ini mba Lowi lah teman dia untuk berdiskusi, brainstorming, dan menjalankan project. Mba Iim pun sampai menanyakan pada tim yang lain apakah projectnya akan dilanjutkan atau tidak. 

Membaca jurnal mba Iim, saya jadi menyadari. ternyata tidak semua mendapatkan kemudahan dalam menjalankan project di Ibu Pembaharu. Setiap tim memiliki tantangan dan godaannya masing masing. Saya bisa membayangkan bagaimana rasanya ditinggal oleh seorang teman, seorang anggota tim yang menurut kita justru yang paling cocok, paling kuat, dan paling kita banget. Pasti gak mudah memang. Semoga mba Iim terus bertahan ya. 

Tapi kemudian di jurnal highlight dan identifikasi aksi yang dibuat oleh mba Iim, di sana terlihat bagaimana sebetulnya mba Iim sudah punya strategi atas tantangan yang dihadapinya. Beliau juga sudah membuat langkah-langkah dan identifikasi aksi. Dan hal ini keren banget. Semoga bisa terwujud ya.

Dalam review ini, semoga dibaca oleh mba Iim. Semoga tantangan ini justru akan membuat mba Iim jadi semakin kuat dan semakin siap menjadi seorang pembaharu. Seorang changemaker. Karena segala sesuatu yang tidak membuat kita mati, maka akan membuat kita menjadi semakin kuat. Dan semoga opsi kedua lah yang akan terjadi pada tim mba Iim. Semangat ya, mba Iim. 





Posting Komentar

0 Komentar