Kemanusiaan telah lama hilang

kini yang tinggal hanya ketakutan

musnah kasih sayang dan persaudaraan

Tandus akhlak dan keimanan

Menyemai persengketaan

Sudah lama sebetulnya kenal dengan nasyid ini. Dulu saya hanya mempersepsikan nasyid ini dengan cerita peperangan saja. Kengerian yang terjadi di sebuah tanah yang terjadi pergolakan perang dan semacamnya. 

Akan tetapi pekan kemarin, saat mendapatkan rasa yang berbeda saat mendengarkan kembali nasyid ini. Terutama saat dibagian bait yang saya tulis di atas. 

Kemanusiaan yang hilang, kasih sayang dan persaudaraan yang musnah, akhlak dan keimanan yang tandus. 

Akankah hal seperti ini terjadi? Bisakah terjadi? Bukankah kita manusia yang memiliki hati dan nurani. Tidak mungkin bayangan gelap seperti itu akan menimpa bumi. 

Tapi kemudian saya melihat lagi di sekitar. Disadari atau tidak, bibit bibit arah ke sana mulai terlihat. Bagaimana kita melihat kesemena-menaan, kesewenangan, mulai merajalela. Sikap acuh, apatis, tak mau ikut campur pun sudah mulai dipertontonkan. Harga diri yang sudah mulai berani digadaikan demi sesuatu yang bernama kesenangn sementara. Astaghfirullah....

ya, hal seperti yang digambarkan oleh nasyid di atas bisa saja terjadi di dunia ini....

Seandainya kemanusiaan itu hilang

Seandainya hati tidak lagi didengar

Kasih dan sayang tak lagi diberi ruang 

Cinta hanya sekedar nafsu dan angkara

Tapi sadarkah kita bunda, ternyata ini semua dapat dicegah oleh kita. Ya, kitalah para bunda yang memiliki kekuatan untuk mencegah terjadi kekacauan itu. Kitalah para bunda yang memiliki peran penting agar terwujudnya kedamaian dan keharmonisan di muka bumi.

Karena kita para bunda adalah supplier cinta dan kasih sayang. 

Kita memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan cinta, kasih sayang, emphaty dan ketulusan dalam diri anak anak. Mereka, sang penerus kehidupan. Jika anak anak kita temani, kita didik penuh cinta, penuh kasih sayang, tentu mereka akan tumbuh menjadi insan yang berhati lembut. Dibalik keperkasaan, ketegasan, disiplin dan kemampuan berfikir yang diturunkan dari sang ayah, maka luapan cinta dan kasih sayang dari sang bunda akan membuat mereka jadi seorang yang memiliki keseimbangan. Memiliki hati yang terdidik dengan baik. 

Karena hati adalah hal yang paling penting dari seorang manusia. Hati lah yang seharusnya jadi raja dalam diri manusia. Maka hati perlu dididik dengan baik. 

Saat kita mendidik dan menemani anak dengan sepenuh hati, dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang, maka ingatlah bunda kita tidak hanya sekedar sedang menemani mereka semata. Sesungguhnya kita sedang memberikan andil yang besar terhadap kedamaian manusia. Kita sedang membangun sebuah peradaban yang penuh cinta, kasih sayang dan keharmonisan.

Posting Komentar

0 Komentar