QJ Al Qiyamah ayat 2

Quran Journaling 
Q.S Al Qiyamah ayat 2

"Dan Aku bersumpah demi jiwa raga yang selalu menyesali (dirinya sendiri)"

Jadi sebetulnya siapa sih orang yang selalu menyesali dirinya sendiri? 
Dari tafsir Min Fathil Qadir/Syaikh Muhammad Sulaiman Asyah disebutkan jiwa yang selalu menyesali dirinya sendiri adalah jiwa mukmin yang menyesali hal hal kebaikan apa yang terlewat dari dirinya. Kemudian dia juga menyesali atas segala keburukan yang dilakukan nya. Juga menyesali atas kebaikan yang dilakukannya "mengapa kamu tidak memeprbanyaknya"
Jiwa yang menyesali diri juga adalah orang kafir yang memarahi dan menyesali dirinya sendiri atas kelalaiannya dalam menjalankan kewajiban dari Allah SWT. 

Insight:
Bagaimanapun, kitalah orang orang yang menyesali diri itu. Betapa banyak kebodohan dan alpa yang kita lakukan. Setengah mati menahan tidak melakukan kejelekan, tapi ternyata akhirnya melakukan juga. Setengah mati ingin menambah amlan amalan kebaikan, tapi ternyata hanya segitu gitu saja. Yang kemudian berakhir dengan beribu penyesalan. Menyesal mengapa melakukan kesalahan. Menyesal mengapa berteriak pada anak, menyesal mengapa lalai dalam mengatur waktu, menyesal mengapa tidak melayani suami dengan baik, menyesal mengapa bermuka masam di rumah, menyesal mengapa tidak memperbaiki ibadah, dan beribu penyesalan lainnya. 

Masih ingatkah bagaimana perasaan kita saat memandangi wajah ananda saat tertidur, sesaat setelah kita teriaki. Perasaan seperti apa yang membuncah di dalam dada? Ya, itulah rasa sesal. 

Ah tapi bagaimanapun, bersyukur pada Allah atas segala rasa sesal yang kita miliki. Karena rasa sesal ini lah yang kemudian menjadi alarm dalam diri kita.  Yang menjadi penanda bahwa kita telah melakukan kesalahan. Bahwa ada yang tidak beres. 
Saat rasa itu hadir, maka bangun dan berhati-hatilah. Artinya ada hal yang harus diperbaiki. 

Jangan abaikan rasa sesal. Jadikan rasa itu sebagai patokan diri agar bisa lebih baik lagi. Jadikan rasa sesal sebagai jembatan untuk terus memperbaiki diri. 

Betapa adilnya Allah. Menciptakan beragam alarm bagi kita agar tidak terjerumus pada kebathilan. Allah ciptakan nurani dalam diri kita. Yang membuat kita selalu aware dalam bertindak. Nurani ini dimiliki oleh tiap manusia. Baik itu muslim ataupun non muslim. Nurani lah yang membisikkan kita akan jalan kebenaran. 
Tapi nurani pun bisa mati. Jika lama kita tidak peduli padanya, maka dia akan layu, kemudian mati dan menghilang. Lalu tumbuhlah manusia manusia tanpa perasaan. 
Audzubillah min dzalik. Semoga kita diselamatkan dari hal yang demikian

Posting Komentar

0 Komentar