Quran Journaling Surat Al Qiyamah ayat 1

Telah jauh jauh hari dibuat rencana. Ramadhan kali ini ingin mendekatkan diri dengan Al Quran. Dan Quran Journaling menjadi salah satu pilihan caranya.  Alhamdulilah bulan ini berkesempatan mengikuti kelas A Journey to Al Qiyamah. Yang menjadi surat pilihan untuk dijadikan journal di bulan ini. 
QS Al Qiyamah sendiri merupakan surat ke 75 dengan 40 ayat, memiliki total kata 164 dengan total huruf 676. Termasuk surat Makkiyah, turun di Mekkah sekitar 610-615 AD. Karakter utama dari surat ini adalah Tuhan, jiwa jiwa yang menyesali diri, Rasulullah, orang beriman dan orang kafir. Dengan topik utama tentang penggambaran detil hari kiamat dan juga penegasan bahwa turunnya Al Quran pada baginda nabi adalah tanggung jawab Allah semata. 
Banyak surat dalam Al Quran yang bercerita tentang hari kiamat. Akan tetapi  surat Al Qiyamah ini cukup unik. Karena menceritakan lebih banyak tentang bagian bagian dari hari kebangkitan. Dimana diceritakan bahwa pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan secara ruh dan fisik secara utuh. 
Surat ini pun merupakan sanggahan bagi orang orang yang menyangkal adanya hari kiamat. Bagaimana ekspresi kekagetan manusia pada hari tersebut. 
Bahkan pada ayat ke 4 di kesankan bagaimana bahwa hari kiamat akan berlaku begitu detail. Sangat detail, bahkan lebih detail dari sidik jari. 
Kita mulai dari ayat 1. 
Yang dimulai dengan sebuah sumpah. Demi hari kiamat. Allah menegaskan dengan setegas tegasnya akan hari kiamat dalam ayat ini. 
Refleksi insight : 
Jika Allah telah sampai bersumpah akan adanya kiamat. Lalu apalagi yang membuatmu ragu, wahai hatiku. 
Hari kiamat, hari akhir itu nyata. Hari dimana kita semua akan pulang kepada Nya. Pulang dan mempertanggung jawabkan apa yang telah kita lakukan di dunia.  
Kiamat itu benar benar nyata. Lalu apakah dirimu masih akan berdiam diri saja. Bersantai dan berpura pura tidak peduli? Mengapa kau hanya bermain main saja di dunia ini. Padahal kau tau semua ini tidak lah selamanya.  Hanya sementara saja. 
Mengapa dirimu masih begitu terlena dengan manisnya dunia. Padahal ia tak akan bertahan lama. Hanya seumur nyawamu saja. Sedangkan akhirat adalah tempat pulang sesungguhnya. 
Tiadakah bekal yang ingin kau persiapkan? 
Untuk sesuatu yang bernilai selamanya. Tiadakah yang ingin kau siapkan? 
Padahal hari akhir itu nyata. Hari pertanggungjawaban itu nyata adanya. 
Bersiaplah wahai diri. Persiapkan bekal demi kampung yang kekal. Rumah, tempat semua manusia akan kembali kepada nya. 

Posting Komentar

0 Komentar