Apa itu Fitrah Based Education

Apa itu Fitrah based education?

Kita sering mendengar istilah Fitrah Based Education. Sebuah gaya pendidikan yang dikenalkan oleh almarhum ust. Harry Santosa. Yang kemudian juga mempopulerkannya lewat buku dan pelatihan parenting yang beliau gagas. San sekarang telah menjadi salah satu kiblat parenting yang cukup populer. 

Fitrah adalah kondisi kontribusi karakter yang disiapkan untuk menerima agama. Dengan fitrah ini kita dan keluarga akan mudah menerima Al-Haqq (kebenaran dari Yang Maha Benar). Kebenaran ini bukan hanya soal benar salah dalam hal hukum agama dan ketuhanan, namun juga menyangkut kebenaran berdasarkan hukum alam, hukum sosial di masyarakat. 
Dalam QS. Ar-Rum: 30, "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". Kata fitrah ini tersurat dalam Quran dijelaskan sebanyak 28 kali, 14 kali disebutkan perihal bumi dan langit, sisanya perihal manusia.
Secara bahasa atau etimologi, fitrah berarti belahan (al-fitr), sifat pembawaan sejak lahir.Fitrah berbeda dengan watak atau naluri. Watak adalah karakteristik yang terdiri dari bentuk dan materi (untuk benda), naluri adalah sifat dasar (hewan).
Abdullah Yusuf Ali (dalam Santosa, 2020: 142) menafsirkan fitrah sebagai agama yang lurus, bahwa manusia sejak lahir sudah dibekali agama yang lurus seperti agama Nabi Ibrahim. Fitrah Allah tetap tidak berubah tetapi lingkungan bisa mengubahnya, oleh karenanya nabi diutus untuk mengingatkan manusia. 
Menurut Al-Khattab, fitrah manusia bertabiat lurus, siap menerima kebenaran dan ketaatan. Jika dibiarkan begitu saja maka fitrah akan tetap tumbuh karena manusia sudah dilengkapi akal. Jika fitrah melenceng biasanya disebabkan oleh taklid (pengaruh) buruk. 
Menurut Al-Ghazali (dalam Santosa, 2020: 142), fitrah sejak lahir akan menuntun manusia beriman kepada Allah, menerima kebaikan dan kebenaran, dorongan ingin tahu, daya berpikir, dorongan biologis, dan kekuatan lain yang dapat disempurnakan. Dalam FBE, minimal dikenal  delapan jenis fitrah yang dikenal.
Fitrah sebagai bawaan potensi dalam manusia akan membawa hikmah, membawa diri pada kondisi lebih baik, mengobati jiwa yang sakit dan mengembalikan diri dari keterpalingan.  Jadi, fitrah based education (FBE) adalah ilmu parenting yang mengembalikan anak-anak sesuai fitrah, seperti bagaimana keadaan asal mulanya. Tidak banyak menjejali namun mengeluarkan potensi yang sejatinya telah ada dalam diri seorang anak manusia.  

“Setiap anak adalah amanah bagi orang tuanya. Setiap anak memiliki qalbu (hati) suci sebagai mutiara atau perhiasan yang berharga. Jika setiap anak dibiasakan dengan hal-hal yang baik, ia akan tumbuh dengan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Sebaliknya, jika dibiasakan berbuat yang tidak baik dan ditelantarkan pendidikannya seperti hewan, ia akan celaka dan merugi. Oleh karena itu, setiap anak harus dilindungi dengan cara mendidik, meluruskan, dan mengajarkannya akhlak yang baik”. (Imam Al Ghazali)

Posting Komentar

0 Komentar