Jalan yang lain.....

Di satu sudut hutan, tinggallah seekor kelinci yang bersahabat dengan seekor monyet. Mereka sering bermain dan mencari buah buahan untuk mereka makan bersama. Suatu hari, mereka bertemu dengan seekor ular yang melata sambil bernyanyi riang.
"hai ular, mengapa kamu terlihat sangat gembira ? "kelinci bertanya
"oh. tentu saja aku gembira. aku baru saja pulang dari surga, surga dunia." jawab ular dengan riang
"maksudmu apa ?" monyet penasaran
Akhirnya ular pun menjelaskan bahwa dia baru saja pulang dari suatu tempat yang luar biasa indah. Di sana terdapat banyak sekali makanan dan pemandangan yang luar biasa.
"ular, dapatkah kau menunjukkan kami jalan menuju ke     sana ?" pinta kelinci
"baiklah. ikutilah jalan ini,begitu kau sampai di pertigaan, ambilah jalan ke kiri. jalan itu memang kecil dan penuh semak, tapi di ujung jalan sana lah surga itu." ular memberikan petunjuk sambil menggambarkan sebuah peta di kertas dan langsung diberikan pada monyet dan kelinci.

Dan bergegaslah kelinci dan monyet seketika mereka mendapatkan peta dari ular. perlu sehari penuh sampai mereka tiba di pertigaan jalan. dari sana, mereka mengambil jalan ke kiri. benar kata ular, jalan tersebut kecil, dipenuhi semak belukar dan bebatuan yang menghalangi jalan. perlu jatuh bangun untuk dapat melalui jalan itu.

Selang beberapa hari, sampailah mereka pada ujung jalan itu. Tapi alangkah terkejutnya kelinci tatkala melihat apa yang ada di sana. Bukan surga seperti yang diharapkannya. Tapi sebuah tebing yang cukup tinggi hingga menerupti tembok pembatas, dengan sulur sulur yang menjulur di sana.
"wow, seperti nya kita harus memanjat tembok ini kelinci. "
"aku tahu, tapi.... " jawab kelinci ragu ragu
"ayolah. kita akan mencoba nya, aku akan membantu mu "  poting monyet bersemangat
Bagi monyet, tentu saja akan sangat mudah melewati sulur sulur itu, tapi tidak bagi kelinci. kaki dan badannya tak pernah dirancang untuk dapat memanjat. Walaupun demikian, dia tetap berusaha. Monyet pun berusaha membantu dan menggendong nya. Tapi sia sia, badan kelinci terlalu besar dan dia tidak dapat menggendong nya. Hampir seharian npenuh mereka berusaha. Sampai akhirnya,
" sudahlahlah monyet, sepertinya kau harus pergi sendiri tanpa aku."
"kau sungguh-sungguh?"
"ya, tentu saja."
"baiklah kalau begitu, aku akan pergi ke seberang sana, dan aku akan segera kembali dan membawakan mu buah buahan, wortel yang segar. sekarang, kembalilah ke rumah, tunggulah aku di sana." janji monyet.

Akhirnya mereka pun berpisah, kelinci kembali lagi ke rumah, sedangkan monyet melanjutkan perjalanan nya. Dia meraambati sulur sulur panjang itu, dari atas tebing dia sudah dapat melihat surga yang dimaksudkan oleh ular.Berlari lah monyet menuju ke sana. Tempat yang benar benar indah, Di situ tumbuh berbagai macam pohon buah buahn yang segar dan mengundang selera, hewan hewan yang indah yang belum pernah dia temui sebelum nya, air sungai yang begitu menyegarkan. Monyet terlena dengan apa yang ada di hadapan nya.Begitu terlena dengan semua kenikmatan yang ada di sana. Dia jadi lupa, dia lupa bahwa dia sudah berjanji pada kelinci untuk segera pulang dan membawakannya makanan.

Hari berlalu, kelinci sudah terlalu lama menunggu. Dia menjadi cemas akan nasib kawan nya. Akhirnya, kelinci memutuskan untuk menyusul monyet. Sesampainya di pertigaan jalan, dia dilanda keresahan, apakah dia akan kembali ke rumah, atau meneruskan perjalanan yang mustahil itu. Sedang kelinci termenung, datanglah  kancil, sahabatnya dari desa sebelah.Dan mereka pun bercerita. kelinci menceritakan kebimbangannya. Mendengar cerita kelinci, kancil pun tertawa.
 " hai kancil, mengapa kau malah menertawakan aku ? " kelinci merasa risih
"ah ah ah, kau memang kelinci yang polos. ikutlah denganku dan kau akan tau."
" tapi ?....."
" bukankah kau ingin pergi melihat surga itu juga kan ? dan aku tahu caranya." jelas kancil
" benarkah ? baiklah, aku ikut denganmu. tapi bagaimana bila monyet datang mencariku ? "
" percayalah padaku, dia tidak akan pulang secepat ini. "

Kancil menuntun kelinci. Di pertigaan, dia tidak mengambil jalan ke kiri, tapi mengambil jalan ke kanan.
" hai kancil, mengapa kau mengambil jalan ke sini ? bukan kah kita harus belok ke kiri ? " tanya kancil
" banyak jalan menuju ke sana. kau tinggal memilih jalan mana yang paling sesuai untuk dirimu." jawab kancil penuh makna.

Dan ternyata jalan itu memang mengasyikan. Tak ada batu, tak ada duri, hanya jalan setapak yang di tumbuhi rumput rumput hijau. Sangat sesuai untuk kaki kelinci yang kecil.
" sebetulnya, banyak jalan yang lain menuju ke sana. " terang kancil
" ada jalan yang penuh batuan, ada yang di penuhi pohon-pohon besar, dan ada pula yang dipenuhi semak belukar. semua nya telah diciptakan sedemikian rupa untuk masing-masing hewan yang berbeda. " lanjutnya
" ya, dan jalan inilah yang paling sesuai buat kita. " sambung kelinci yang di sambut dengan anggukan kepala kancil.

Tak begitu lama berjalan, sampailah mereka di tempat yang dimaksud. Kelinci tampak begitu bahagia, apalagi di sana dia akhirnya bertemu dengan monyet sahabatnya. Singkat cerita, they lived happily aver after ajalah.....

Pada intinya, kita semua pasti menginginkan yang namanya kesuksesan dan kebahagiaan. Kita tahu bahwa untuk mencapainya diperlukan usaha dan kerja keras, banting tulang, dan melakukan apa pun untuk mendapatkan nya. Tapi, tak jarang kita juga mengalami stuck, jalan buntu. Tak ada perkembangan walaupun sudah berulang kali mencoba. Pada saat itu, mungkin jalan yang kita lalui kurang pas untuk kita. Tak ada salah nya jika kita mencoba untuk mencari jalan lain yang lebih sesuai untuk kaki kita. Karena dunia begitu luas,  akan selalu banyak jalan menuju kesuksesan.....

Semoga semua nya menjadi lebih baik........


Posting Komentar

0 Komentar