Surat Cinta Buat Papa

Papa sayang, mama mau cerita. Tolong dibaca ceritanya sampai akhir ya. Dibaca, dicermati, dan dihayati. Jika ada kata kata yang tidak papa sukai, tolong jangan pernah berhenti membaca. Teruskan saja sampai akhir. Karena apa yang ingin saya sampaikan ini sangat penting untuk masa depan kita berdua dan anak anak.
Papa, telah belasan tahun kita hidup bersama. Tapi samapai saat ini saya masih merasa segan dan takut untuk berbicara terbuka seperti ini. Apalagi jka harus bertatap muka. Ada sebuah dinding besar yang bernama ego yang menjadi poenghalang disana. Tidak, bukan papa. Bukan papa yang slah. Saya yang selama ini membangun tembok itu atas nama harga diri, kesombongan, dan keengganan untuk berbagi. Dan kini saya sadari bahwa ini tidaklah sehat. Tidak baik tentunya bagi dua orang yang hidup se atap tapi tidak pernah mengetahui isi hati masing masing pasangannya.
Sudahlah, semua sudah berlalu. dan detik ini, saya sedang berusaha untuk memperbaikinya. Berharap papa pun memiliki keinginan yang sama. Memperbaiki komunikasi diantara kita.

Papa, tahukah bahwa saya selama ini merasa bahwa saya adalah wanita yang beruntung memiliki papa. Perjalan bersama selama sekian tahunn telah merubah papa menjadi seorang pria dewasa yang mapan. Gagah, bergaya, dan penuh pesona. Selalu merasa bangga bisa berjalan disisi papa. Tapi sayang, papa tidak pernah mau menggandeng tangan saya kalau jalan. Padahal jelas jelas saya merindukan moment itu. Moment papa berbagi keromantisan. Bukan hanya masalah romantisme belaka. Tapi ini adalah masalah melindungi. Dengan berjalan sambil menggandeng tangan istrinya, itu artinya bahwa seorang pria melindungi istrinya. ah,,, semoga papa memahaminya suatu hari nanti.
Papa sekarang berubah menjadi seorang pria yang bertanggung jawab serta rela berkorban bagi saya dan anak anak. Ini adalah point penting yang selalu membuat saya makin hari makin menyayangi papa. Menyayangi sepenuhnya karena Allah SWT.

Point selanjutnya yang membuat saya bangga pada papa adalah karena papa selama ini tidak pernah segan untuk membantu saya di rumah. Mulai dari membereskan rumah, memasak, bahkan menemani anak anak. Ini menjadi poin plus tentu saja karena tidak semua pria mau melakukannya. Tapi saya beruntung papa tidak segan melakukan semua.

Dan point yang paling penting adalah kelapangan papa dalam memberikan ijin buat saya agar dapat berkembang. Hal ini menjadi point penting bagi saya saat ini. Karena dari sini lah saya dapat menemukan diri saya. Menemukan misi dan tujuan hidup, belajar menimba ilmu, dan menebarkan manfaat bagi sesama.
Saya sangat berterima kasih dan menghargai papa yang memberikan ijin pada sya, bahkan mau menjaga anak anak saat saya harus meninggalkan rumah. Saya harap hal ini akan membantu saya sehingga bisa lebih mandiri serta bermanfaat bagi banyak orang. Mudah mudahan malah bisa produktif menghasilkan uang sehingga bisa membantu menambah pemasukan.

Papa hampir menjadi seorang yang perfect, sempurna bagi saya.

Walaupun setiap saat saya tetap mendoakan agar papa bisa terus berkembang dan bertransformasi menjadi seseorang yang lebih baik dan lebih baik lagi.

Baiknya saya deskripsikan apa isi doa doa yang saya panjatkan untuk papa. Impian impian yang saya bisikan pada Allah agar papa menjadi seorang yang lebih baik lagi.

Taufik dan hidayah adalah hal yang terpenting yang saya pintakan dari Allah SWT pada papa. Berharap papa akan bergabung bersama barisan kami disni. Hijrah ke jalan Nya, bergandengan tangan dan menyongsong ridho Nya bersama sama. Menjadi contoh dan tauladan bagi anak anak dan cucu cucu kita kelak. Seorang yang tiada pernah melepas 5 waktunya tanpa pergi ke Masjid. Seorang imam yang dirindukan.

Setidaknya ada beberapa hal yang saya pahami tentang papa setelah mendapatkan hasil TMA papa. Saya paham papa bukanlah seorang yang mudah dipengaruhi. Papa memiliki pendirian yang teguh dan selalu waspada. TIdak mudah tergiur akan segala sesuatu. Itu yang sangat saya butuhkan sebagai penyeimbang buat sya yang sdikit teledor dan mudah percaya pada orang lain.

Papa, selama beberapa bulan terakhir ini saya dipertemukan dengan orang orang yang luar biasa. yang mengingatkan saya akan tugas kita sebagai orang tua. Yang memberi motivasi, menunjukkan jalan mana yang sebaiknya kit atempuh dalam mendidik anaka anak sesuai dengan tuntutnan Allah dan contoh yang telah diberikan Rasul nabi Muhammad SAW. INi yang saya fokuskan dan saya dalami belakangan ini.
Ternyata banyak sekali hal yang menyimpang yang kita lakukan dalam pendidikan kaka. Tentu saja itu terjadi karena kafakiran ilmu yg kita miliki dulu. Sekrang yang sedang saya fokuskan adalah recovery, perbaikan dari segala kesalahan2 pendidikan dia di masa lalu. Maslah adabnya yang belum tebentuk dihadapan orang tua, cara komunikasinya yang masih kacau dan kesulitannya dalam menjelaskan isi hatinya, serta kesulitannya dlam menentukan pilihan. Ketakutan berbicara, bertindak dan mengambil keputusan sangat jelas terlihat saat dia di rumah. Tapi hal tersebut tidak telihat saat dia di asrama. Itulah yang membuat dia menjadi pemarah, tidak sopan, tidak mau melakukan apa pun, dn sangat menyebalkan ketika ada di rumah.
Bukan hal yang mudah untuk memperbaiki seorang anak seusia Ghazy. Karena dia sudah memiliki pikiran, perasaan, dan dunian sendiri. Perlu kerja keras, dan kesabaran ekstra untuk melunakan hatinya. Dan yang paling penting, saya tidak bisa sendirian untuk memperbaiki anak kita yang satu ini. Saya perlu papa. Saya perlu papa sebagai seorang kepala keluarga.
Tolong papa bantu saya. Saya tidak akan menuntut papa untuk berbuat macam macam yang sulit. saya hanya memohon agar papa mau menerima dia sebagai seorang anak. Anak papa sendiri. Kasihilah dia layaknya Fawwaz. Berikan dia kesabaran penuh dan ekstra banyak. Karena posisi dia sedang serba sulit, juga posisi kita. Tolong berikan dia kesempatan utnuk melakukan kesalahan. Berikan kesempatan buat dia untuk membuat kekacauan. Itu yang dia perlukan agar saat dewasa dia dapat memahami apa yang perlu dilakukannya.
Tolong jangan perlakukan dia seperti anak anak lagi, karena dia sudah baligh. Berikan dia kesempatan dia jadi dirinya sendiri. Hadapilah segala kekacauan, kesalahan, dan keonaran yang dibuatnya dengan kepala dingin. Biarkan dia habiskan masa masa salahnya saat ini. Agar kelak dia tidak lagi melakukan kesalhan2 konyol di masa dewasanya.
Saya memohon dngan amat sangat. Tolong bantulah dia menjadi dewassa. Karena seorang ayah sajalah yang dapat menuntun anak laki lakinya menjadi seorang yang dewasa. Banyak banyaklah habiskan waktu hanya berdua dengan Ghazy. Agar kelak dia bisa mencotoh segala kebaikan, keberanian, dan kejeniusan ayahnya dalam mempertahankan diri, dalam mencari nafkah buat anak istri.

Karena bagaimana pun Ghazy adalah anak yang luar biasa. Sesungguhnya dia cerdas, berani, dana bertanggung jawab. Dia hanya sedang terjebak dalam kebingungan.
Ghazy kini butuh sososk seorang ayah seutuhnya. Dan dia memiliki seorag ayah yang luar biasa. Tolong, hadirlah buat dia papa.

Fawwaz adalah anak yang saya jaga dengan sungguh sungguh agar semua fitrahnya dapat tumbuh sesuai dengan usianya. Dia anak yang luar biasa. Berharap suatu hari kit adapat menemukan guru wayang buatnya mengembangkan baktnya.

Inilah hal yang ingin saya sampaikan pada papa. Semoga papa dapat memahaminya. Maafkan jika ada perkataan saya yang kurang berkenan.




Posting Komentar

0 Komentar