Rupanya keinginan Fawwaz untuk memasak masih terus menggebu. Ini terbukti dari permintaanya beberapa hari ini untuk terus bercengkrama di dapur.
Akhirnya kemarin saat belanja bulanan, saya belikan tepung pancake siap saji. Berharap akan membuatnya makin bersemangat memasak.
Pagi ini, kami putuskan membuat project pancake ini.
Tapi kali ini project hanya kami berdua. Karena pak suami pagi ini ke pasar berbelanja sayur.
Leader dari project ini dipengang oleh Fawwaz sendiri.
Fawwaz mulai dengan memecahkan 2 butir telur kedalam wadah. Mengocok telur tsb dgn whisk. Awalnya memang sy membantu mengocokan sebentar, dan kemudian Fawwaz melanjutkan nya.
Akhirnya kemarin saat belanja bulanan, saya belikan tepung pancake siap saji. Berharap akan membuatnya makin bersemangat memasak.
Pagi ini, kami putuskan membuat project pancake ini.
Tapi kali ini project hanya kami berdua. Karena pak suami pagi ini ke pasar berbelanja sayur.
Leader dari project ini dipengang oleh Fawwaz sendiri.
Fawwaz mulai dengan memecahkan 2 butir telur kedalam wadah. Mengocok telur tsb dgn whisk. Awalnya memang sy membantu mengocokan sebentar, dan kemudian Fawwaz melanjutkan nya.
Selanjutnya saya menaburkan tepung siap saji dan air ke dalam wadah. Fawwaz terus mengocok adonan.
Setelah adonan siap, kami mulai bersiap siap di depan wajan yg sudah panas. Dia yang menuang adonan ke wajan. Membentuk lingkaran.
Saya membantu dan menuntunnya dalam memanggang pancake tsb.
Satu demi satu. Sesendok demi sesendok adonan dituang ke atas wajan. Terus menerus hingga seluruh adonan habis.
Kabar baiknya, Fawwaz tidak takut dengan api, kompor dan wajan.
Sebuah kemajuan yang luar biasa untuk anak berusia 4,5 tahun.
Tidak lama tumpukan pancake telah terhidang di ruang tengah. Bersamaan dengan sampainya pak suami dari pasar. Akhirnya kami pun bersama sama sarapan dengan pancake buatan Fawwaz.
Goodjob boy...!
Setelah adonan siap, kami mulai bersiap siap di depan wajan yg sudah panas. Dia yang menuang adonan ke wajan. Membentuk lingkaran.
Saya membantu dan menuntunnya dalam memanggang pancake tsb.
Satu demi satu. Sesendok demi sesendok adonan dituang ke atas wajan. Terus menerus hingga seluruh adonan habis.
Kabar baiknya, Fawwaz tidak takut dengan api, kompor dan wajan.
Sebuah kemajuan yang luar biasa untuk anak berusia 4,5 tahun.
Tidak lama tumpukan pancake telah terhidang di ruang tengah. Bersamaan dengan sampainya pak suami dari pasar. Akhirnya kami pun bersama sama sarapan dengan pancake buatan Fawwaz.
Goodjob boy...!
#tantangan3
#hari12
#myfamilymyproject
#kuliahbunsayiip
#hari12
#myfamilymyproject
#kuliahbunsayiip
0 Komentar
Silahkan memberi komentar
Emoji