Menyapih Fawwaz

menyusu di botol mau tidak mau telah menjadi kebiasaan Fawwaz. Dan menyapihnya bukan lah hal yang mudah. Berkali kali kami mencoba, tapi belum membuahkan hasil juga.
Semua gagal karena kurang nya "tega" hingga tidak bisa konsisten
Dan bagaimana pun, sifat Fawwaz yang keras dan teguh pendirian menjadi salah satu alasan kegagalan dalam hal menyapih
Hingga akhirnya beberapa pekan yang lalu, tepat di usianya yang ke lima kami berusaha membuat kesepakatan kembali. Bagimana pun usianya sudah lima, sudah sangat terlambat untuk penyapihan. Di hari itu kami berbicara dengan nya. Bahwa hari ini usianya sudah 5 tahun. Sudah besar dan sudah seharusnya berhenti menyusu.
Dengan segala kesepakatan lainnya, diantaranya dibelikan mainan hadiah ulang tahun. Fawwaz setuju untuk berhenti menyusu dari botol dengan diganti Boneeto.
Sebagai bentuk keseriusan, saya membuang botol botol susunya di depan matanya. temasuk susunya juga.
Padahal sebetulnya botol botol dan susu itu tetap diselamatkan oleh papa tanpa sepengetahuannya.
Malam pertama tanpa susu bukanlah hal yang mudah. Fawwaz merajuk, menangis, memohon agar susunya dikembalikan
Saat itu memang godaan yang sangat besar. Tapi kemudia saya sadar bahwa lingkaran ini tidak akan pernah berhenti jika terus keinginannya diikuti.
Akhirnya, saya peluk dia, sambil terus menguatkan hatinya. Hingga akhirnya ia tertidur kelelahan.
Esok pagi tantangan masih belum berakhir. Rengekan masih terus keluar dari mulutnya. walau intensitasnya makin bekurang.
Sampai saat ini, menjalang tidur masih minta susunya kembali. walau hanya selewat saja.
sedangkan boneeto nya pun dia gak terlalu suka.
Beda dengan susu bola alias milo yang harus selalu ada tiap hari.
sepetinya memang harus sedia milo di rumah.

Posting Komentar

0 Komentar