Membaca dari Balik Mata Anak

🌾 *Resume DisWap Kader Nasional Hebat*🌾

*_Membaca Dari Balik Mata Anak_*

⏰ *Rabu, 30 Agustus 2017*
Pukul 19.30 - 21.00 WIB

*👤SME :* Achmad Ferzal (Bang Ical, Penulis buku : "Guru Berani, Teman Tumbuh Teman Belajar")

 🎤 *Host :* Yanda Priambodo Ario

 📝 *Notulis:* Bunda Iqa

➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🎓 Profil :

👤 Nama: Achmad Ferzal (bang Ical)
🔹Penggagas dan Pendiri TRUE Creative aid (www.ngakal.ning.com).
🔹Desain produk ITB, ketertarikan pada pengembangan: Design Thinking for All. Digunakan sebagai sarana pembangkit daya kreativitas berbasis LINGKUNG (kreatifalakita).
🔹Berpengalaman mendampingi masyarakat di pedalaman dan menemukan pola didik sejati anak-anak ala daerahnya masing-masing.
🔹Ayah dari 5 anak muda (si bungsu 16 tahun).
🔹Berdomisili di kota Bogor
➖➖➖➖➖➖➖➖

📖 *MEMBACA DARI BALIK MATA ANAK* 📖.
tamasya dari balik mata bening penuh keajaiban.

By: Achmad Ferzal

🔊Untuk Kalangan dunia usaha, memahami pelanggan adalah keharusan. Pelanggan bukan hanya harus di hadapi langsung namun ada saatnya mereka berdiri di belakang mata pelanggan.

👁Ada apa dibalik mata pelanggan? Ada cara berpikir yang bisa dipelajari, ada pola berbuat yang bisa dibaca, ada pandangan unik yang mengejutkan dan ada alasan-alasan yang tak terpikirkan yang dapat didengarkan. Bahkan dari balik mata pelanggan kita bisa mengenal potensi kekuatan yang kita miliki dan membangkitkannya.

⚙Pola pendekatan ini yang dikenal dengan istilah Design Thinking . Upaya untuk memahami pengguna atau pelanggan lebih mendalam.

🌊Ditengah arus informasi yang begitu deras, kita kadang dibuat galau dan seperti mati gaya. Jutaan informasi-informasi baik yang berseliweran kadang kala membuat kita menjadi haus untuk mencari ilmu tapi gagap menjalankannya.

😎Lebih parah jika kita hanya meletakkan informasi-informasi baik tersebut hanya menjadi kacamata saja. Dimana informasi baik berubah menjadi standar dan alat ukur bagi kehidupan diri dan keluarga kita.

🤖Apalagi kita berubah menjadi mesin pelaksana teknis aneka teori dan pendapat, sambil melupakan kemampuan berkehendak, merasa dan berimajinasi yang mampu mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

🚀Disaat dunia bisnis sedang berlomba-lomba mengeduk profit dengan aneka riset yang dilakukan dari balik mata kita, mata istri kita hingga mata anak kita, justru kita melupakan potensi mereka yang ada di depan mata kita.

🛰 Dunia bisnis hari ini mampu menciptakan produk dan layanan yang mampu mempengaruhi keadaan dan mengarahkan hidup dan masa depan kita.
Kita? justru seperti numpang dan  semakin jauh dari tanah pijakan untuk hidup arif dan bijaksana.

⌛Yuk kita luangkan waktu sejenak untuk berpikir ala kita. Bukan dengan mengerenyitkan dahi dan memecahkan masalah yang rumit-rumit kok. Meluang waktu sejenak dalam ruang untuk menggali dengan asyik dan membangkitkan nalar/akal dengan menyenangkan.

💎Ruang Ngakal atau kami singkat menjadi ruaNGAKAL. Ruang berteduh untuk mencari jalan dan cara unik ala diri sendiri, setelah dihujani ketergesa-gesaan dan kebiasaan untuk selalu bergegas menyembuhkan gejala bukan penyebabnya.

🌟Didalam ruang ini kita kembali menghidupkan cara bernalar unik bangsa ini, yang canggih. Secanggih para desainer dan pembuat kapal Pinisi perkasa penjelajah samudra luas yang dirancang tanpa menggunakan gambar. Secanggih narasi kidung indah suku di Papua yang mampu mendamaikan perpecahan dan perang antar suku. Secanggih masakan-masakan di dapur tradisional yang dibuat oleh bumbu-bumbu ajaib kaya rasa.

🌈Mari kita sama-sama tamasya dalam ruang karya penuh suka cita, untuk menghidupkan lagi (aktivasi) potensi hebat didalam diri. Menjadi pembaca kitab hikmah didepan mata, dibalik mata bening ananda.

👀Berada dibalik matanya kita akan duduk manis menjadi murid kehidupan. Selanjutnya Buku rumah: mata-ita, mata-budi, mata-kamil dan seterusnya, akan terbit mengisi galeri karya bersama keluarga. Buku-buku mata-anak akan menjadi tumpuan dari lahirnya buku mata-ayah, mata-bunda hingga mata-masyarakat.

💑Untuk bangkitnya potensi yang ada pada diri ayah bunda, ruaNGAKAL siap menemani menjadi PENDIDIK-RUMAHAN, teman tumbuh teman belajar dan teman tamasya bagi ananda tercinta tentunya.

yuk terus Ngakal, temukan jalan.

Ngakal, ngaji-amal-tawakal

https://youtu.be/zSfMSsGP1qs

➖➖➖➖➖➖➖➖
*Diskusi*

1⃣ *Bunda Rita-Banjar*

Saya merasa bahwa tema ini erat kaitannya dengan *membersamai anak*, apakah betul persepsi saya? Dan jika betul, apakah berarti harus selalu *membersamai* sedekat mungkin kah?
Terimakasih🙏🏻

*Jawab:*

Yak betul! 👍. dekat dan mesra

Stop planning. start prototyping.

membersamai itu merencana mesra ala ayah bunda.
riset ala pendidik-rumahan.

seperti warkop prambors yg dulu selalu sukses. karena sebelum manggung ia meriset calon pemirsanya. jad lawakannya nyambung.

sama riset dan penulisan stand-up comedian. semua biar nyambung ✔

2⃣ *Bunda Yardha-Surabaya :*

Bang Ical, sejauh mana pentingnya pendekatan berlingkung dalam memahami anak, memakai kaca mata anak? Bagaimana menggalinya?

*Jawab:*

Riset st sederhanakan menjadi cerita2 kecil. melihat dari balik mata anak sama dg mengumpulkan cerita2 kecil (rasa/emosi) dari kesehariannya.

lingkung mempengaruhi keseharian anak. karena mereka tiap hari terhubung dg lingkungnya.

melihat dari balik matanya membantu kita memahami dorongan2 atau sebab2 anak melakukan sesuatu

Bagaimana menggalinya?:

Pertama siap-siap menurunkan ekspektasi kita. bersamai total anak sambil memperhatikan hal2 kecil yg sering terlewat. ✔

3⃣ *bunda Rita-Banjar*

Membaca mata anak.

Saat ini kami berupaya membersamai 2 putri kami yg mondok di pesantren beda kota. Lingkung disana relatif cocok dengan karakter mereka dan keluarga kami. Bukan boarding, tidak berat di akademik, sedikit santri dan dekat dg masyarakat.
Resikonya tentu saja kami tidak sedekat sebelum nya, tapi memang terasa lebih mesra (tidak dicereweti, maksud nya).
Usia mereka 14&16 th.
Upaya apa yg bisa menggantikan kedekatan, selain fisik?

*Jawab:*

👆 contoh narasi kecil hasil amatan.👍
bukan yang menggantikan mungkin... tapi yang menambah kualitas sepertinya.

sy rasa ayah bundanya yang lebih mengetahui dari amatan, kegiatan bersama dan dialog dg anak2nya.

hasil merencana mesra ayah bundanya  mustinya menghasilkan banyak kejutan2 u menambah kualitas. sptnya kita yang harus bertanya. apa saja yg sudah dilakukan 👏🏼
☕☺✔

4⃣ *Pak Andi-Palembang Sumatra 1*

Membaca mata anak

Masih bingung gimana cara bacanya bang😇
Kami baru bisa membersamai anak sesuai kemampuan dan sumber daya yang ada. Haruskah menyesuaikan dengan kecanggihan tekhnologi saat ini, sementara ortunya masih gaptek.
Saya punya anak 5 thn, 2,6 thn n 10 bulan. Terkadang susah utk membagi secara adil perhatian

*Jawab:*

Seperti biasa, mulailah dengan terbiasa membuat pertanyaan-pertanyaan. spt. gimana caranya.... ya? apa yang bisa bikin tambah asyik...ya? dst

bisa berlatih dengan menantang diri untuk memahami dorongan  anak dimulai dari hal-hal /tingkah mereka yang suka bikin jengkel ayah bunda.

shg ketika membersamainya kita sudah memasang mata dan nalar yang terbuka oleh pertanyaan2 sebelumnya.

sehingga bisa menolong memperhatikan hal2 kecil yg sering kita abaikan.

Susah membagi perhatian, brarti musti bertanya: bagaimana ya cara membagi perhatian lebih baik?
atau pertanyaan terbaik buatan ayah bunda
sambil terus membersamai tentunya.

biar jawabannya datang bersama dengan tambah ahli kita bertanya dan tambah mesra berkegiatan

walau gaptek sekalipun🤖✔

5⃣ *Bunda Muflikhah-Malang :*

Bang ical, di sini kita bisa berlatih dengan membuat pertanyaan2.

Pertanyaan ini apakah berupa andai kata aku jadi si kakak. Atau memposisikan diri sebagai anak. Semacam itukah?

*Jawab:*

Yap2. betul bunda. teruslah berlatih membangun pertanyaan. bertanya bukan untuk bedialog. tapi u lsg terjun dalam kegiatan bersama

bisa bertanya dari sisi kita: kenapa ya si adikk kalau keluar kamar mandi punggungnya selalu lupa di andukin. padahal udah berulang2 dikasitau.

pas sekali kita perhatikan, mengamati dalam membersamai sering menemukan jawaban lebih banyak dari tanya jawab dalam pembicaraan.

ooo...ternyata dia nggak tau cara andukan punggung (belum diajari). misal ya✔

6⃣ *Ayah Muji-Bekasi*

*Membaca dari balik kaca mata Anak*

Yg saya pahami berarti kita *mencoba memaknai apa yg dirasakan anak saat berkegiatan.*

Berarti bisa dibilang saat ini masih banyak diantara kita (sebagai orangtua) masih *melihat anak dari kaca mata masing²/orangtua* dong ya? Menakar perasaan anak dg indikator versi kita sendiiri.

Resiko nya kira² bagaimana bang? Akan ada efek dari sisi anak nya kah?

*Jawab:*

Begini nih...🤔.

kita org tua sering puas dg: data dan fakta. membersamai itu membawa data dan fakta ke realita. terus lanjut hingga beroleh rasa (cerita2 kecil) dan dilingkarkan terus.
(emisol)

kalau brenti cman sampai data dan fakta ya masih brenti di kacamata org dewasa/tua.
banyak yang membersamai tapi masih pakai kacamata ortu ya tetep gak dapat RASA.

7⃣ *bunda Rita-Banjar :*

Data, fakta, realita, rasa.

Contoh nih ya Bang, sulung saya comunicator=>data
Juara debat=> fakta
*senang* mengajari anak" di TPQ=> realita dan Rasa
Bang narasinya?

*Jawab:*

👏🏼 bisa digali ketika pulang. beri tantangan u ngajar. ikuti dan perhatikan shg bunda beroleh narasi lb lengkap.

apa dorongan terbesarnya dan hal-hal indah lainnya. berguna u mendampingi ananda menapaki jalan hebatnya

membersamai dalam kegiatan akan lebih keren hasilnya.✔

*bunda Rita:*
Terimakasin Bang🙏🏻
Beri tantangan ketika pulang...noted

8⃣ *Ayah Eko-Riau :*

Kalo dlm bhs quantum teaching brarti hrs masuk ke dunia mrk ya ....?

*Jawab:*

Ya..kadang hal2 yang kayak nggak guna. spt mencoba melihat rumah dari ketinggian mereka. (badan di pendekkan)
merasakan kasur mereka. melihat apa yang mereka saksikan tiap pagi. dll

Kami sering menantang guru untuk berani main sama anak. ikut gulinng2an jadi peserta. bukan jadi guru
sambil mereka membekali pertanyaan2 ttg anak2nya.
hasilnya guru2 bisa menyusun karakteristik kelasnya. dan merancang✔

9⃣ *Bunda Dini - Mataram*

☝tentang hal2 kecil yang terlewatkan... Ini artinya kita belum total ya bang dalam membersamai anak sehingga kita tak kunjung merasa sebagaimana anak merasa?

*Jawab :*

Ya, banyak kekuatan/potensi tersembunyi yang sering terlewat.
karena masih pake kacamata data-fakta.
kacamata ideal ekspektasi ortu✔

🔟 *Bunda  Muflikhah - Malang :*

Data - fakta - rasa

Kalau anak masih balita maka hasil tulisan jurnal atau portofolio masih sudut pandang orang tua.
Bagaimana cara konfirmasi ke anak
Karena saya pernah menuliskan apa yang saya amati dan suami bilang itu sudut pandang uma belum saya.

Akhirnya saya pun ragu dengan hasil penelitian saya ☺

*Jawab :*

Sering ya kita kenal suara tangis anak kita. sering juga bisa membaca ekspresi atau tindak-tanduk ananda.

kemampuan yg terinstall dan mulai tumbuh dg cinta.

mulai saja bunda. itu sudut pandang kita? betul. dan teruskan untuk di tajamkan.

kan selama dilingkar-mekarkan kita terus belajar.

data>fakta>realita>rasa
dan terus lingkarkan
‬ terus mekarkan✔

1⃣1⃣ *Ayah Muji-Bekasi :*

Tentang *RASA*

_banyak yang membersamai tapi masih pakai kacamata ortu ya tetep gak dapat RASA._

Sering nemuin para ortu  masih suka "membandingkan" fakta dan data anak sendiri dg anak tetangga yg lebih pinter, sudah hapal Qur'an,  juara 1 dsb dan seakan *menuntut* anaknya agar *sama*  dengan anak yg berprestasi tsb.

Apakah ini termasuk yg kategori *tidak dapat RASA* itu bang?

*Jawab :*

Iya. masih senang berkutat dg data dan fakta.

gagap membersamai  dg mesra (tejun dan menerima realita)

atau masuk ke realita tapi gak beroleh rasa. karena cuma memenuhi kacamata data-fakta miliknya.

spt:
tuhkaan bener anak saya susah konsentrasi. persis teori dan pendapat si A. hmmm coba sy cari lagi data2 dan tips2 untuk membuat dia konsentrasi.

terus saja begitu. lupa kalo anaknya bukan tidak konsentrasi. tapi males ama kegiatannya. bosen n bete curhat si anak ke temennya.

👆 ilustrasi imajinatifn✔

1⃣2⃣ *Bunda Nia - Depok:*

Baik pak
Apa clue nya bahwa kita orang tua sudah klik dengan "mata" dan "rasa" nya anak-anak?

Lalu bagaimana menjadikan ke-klik-an tersebut menjadi inputan desain?

*Jawab :*

Tanda-tandanya kita makin antusias mendampingi.
makin banyak ide2 dan pertanyaan2 ajaib dikepala.
tambah dekat dan bisa merasa moodnya  walau dia nggak cerita.

masukkan rasa ini jd data fakta yg baru. untuk segera kita lingkaran dan mekarkan di realita berikutnya.

ide nambah ketika realita bener2 klik kita bersamai.

mati gaya / ide beku. biasanya karena nggak antusias mendampingi.✔

1⃣3⃣ *Bunda Yardha-Surabaya*.

Ini pertanyaan saya, _Apa indikator bahwa fakta dan realita sudah sampai di puncak rasa?_

Mirip dengan bunda Nia...

Dan jawaban dari bang Ical adalah *saat orang tua antusias ketika mendampingi anak* 👍🏻😄👓

Menerima anak, apa maunya anak, apa manfaat bagi anak begitu ya bang?

*Jawab :*

Persis...membuka tabir dorongan2 mendasar. dan apa manfaatnya bagi mereka.

seperti perancang iklan yang bisa bikin org tertarik. karena mereka kuat risetnya

➖➖➖➖➖➖➖➖
*Penutup*

Banyak2 berlatih bertanya banyak2 juga berlatih mendengar, mendengar dengan hati.
mendengar dengan kepala mendengar dengan kaki.

Merencana pendidik-rumahan itu dengan antusias membersamai.
🙏
➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Posting Komentar

0 Komentar