Sendiri...

Malam ini, aku baru menyadari bahwa terlalu lama aku tergiring dlama pusaran hiruk pikuk dunia maya. Pagi hari bangun tidur sampai saat mata akan terpejam lagi di malam hari. Terseret terombang ambing dlaam pusaran jagad maya yang entah sampai kapan akan terus menarik ku dalam dunia yang tiada berujung.
Hingga akhirnya beberapa hari ini bersyukur aku memiliki hari, memiliki waktu, memiliki kesempatan untuk diam dalam kesendirian itu.
Diam dan tenggelam menyelami kembali jiwaku.
Hingga aku sadari bahwa hati ku tengah dahaga...
Dahaga akan kesegaran dan keindahan cinta.
Ah, bukan cinta yang sedemikian rupa. Ini cinta akan sesuatu uang lebih dalam artinya.
Aku menyadari bahwa telah sekian lama aku bahkan kehilang hidupku sendiri. Aku kehilangan waktuku. Dan aku tidak mengetahui lagi siapakah aku...
Telah terlalu jauh aku mundur... yang sejatinya mundur selangkah untuk dapat berlari seribu langkah.
Akan tetapi nyatanya tiadalah demikian. Aku mundur berlangkah langkah. Hingga kembali pada kejayaan jahiliyah.
Jangankan berlari, mundurku terlalu jauh sudah...
Ah...
Kesendirian ini makin membuat mataku terbuka. Aku makin yakin dan sadar. Makin memahami siapakah aku kini.
Beribu setan telah gemilang memerangkapku dalam kejahilannya.
Dalam kesebdirianku kini, makin jelas ku nelihat kukunya yang tajam mencabik cabik hati yang telah lelah kurajut dengan cinta dari rapuhnya benang keimananku.
Sungguh tega nian kau hancurkan hati yang lelah ku kurajut satu persaru benangnya.
Ah...
Dalam sendiriku kulihat diriku yang terengah engah diseret seret oleh keangkuhan, kejumawaan, dan keserakahan. Tak jauh lagi jurang kehancuran itu di sana. Hanya berjarak beberpa inci saja dari kakiku.
Oh Tuhan, selamatkan lah aku. Ampunilah segala dosaku. Tuntunlah aku kembali ke jalanMu.
Jauhkanlah aku dari segala macam dosa dan khianat atas Mu

Sendiri aku masih terpekur digelapnya malam dan hembusan angin sembilu

Posting Komentar

0 Komentar