Membangun Rumah di Surga

 


Rumah...

Satu hal yang menjadi idaman buat kami sekeluarga, terutama bagi saya secara pribadi. Bagaimana pun saya sejak dari kecil selalu jadi kontraktor yang berpindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain. Punya rumah sendiri merupakan sebuah cita cita yang entah kadang suatu hal yang amat sangat diinginkan. 

Tetapi keadaannya seperti ini. Saya tau seharusnya kami telah dapat memiliki setidaknya sebuah rumah sederhana, seandainya jika... Akan tetapi bukan saatnya saling menyalahkan. Bagaimana pun ya, sudah begini lah keadaannya. 

Saya berdoa dan berharap agar pasangan pun dapat memiliki cita cita dan action yang sama. Agar kami dapat memiliki rumah sendiri. Walau ternyata tak mudah. Dan saya tidak bisa menyalahkan. Ah, seharusnya bisa memaksakan. Tapi sudahlah, saya sedang tidak ingin membahas mengapa. Saya hanya ingin membahas tentang bagaimana.

Sebagai seorang istri, saya setidaknya sudah berusaha berulang kali mengingatkan. Hanya itu yang dapat saya lakukan. tidak lebih. Karena bagaimana pun keuangan tidak dipegang oleh saya. Jadi, saya tidak bisa berbuat apa apa. Jatah harian saya hanya 50 ribu rupiah per hari. Itu pun harus mencukupi segala kebutuhan. Termasuk makan, sekolah anak, buku-buku, jajan, dan segala kebutuhan pribadi saya. Dan uang itu pun tidak rutin diberikan. hanya jika suami pergi kerja. Dan belakangan malah semakin jarang diberikan lagi. Sejak suami tau saya bisa cari uang sendiri. Saya tau ini tidak adil. Lalu apa yang harus saya lakukan. Apakah menggugatnya?

Ok, sekali lagi kita abikan itu. Bukan itu yang mau saya bicarakan. Yang ingin saya bicarakan adalah tentang rumah impian. 

Begitu kuat impian saya akan sebuah rumah. Rumah milik sendiri. Milik pribadi. Sebuah rumah sederhana yang hijau, indah dan asri. Tak putus doa saya akan hal ini. Termasuk kemarin Maghrib. Doa itu semakin kencang. Menangis saya memohon kembali sebuah rumah pada Nya. Dan pertanda itu datang lagi.

Ya, bukan kali pertama saya memohon sebuah rumah pada Nya. Berkali kali, berulang kali, setiap kali. Dan beberapa kali ketika saya berfokus memohon rumah pada Allah SWT, beberapa kali saya mendapatkan pertanda yang hampir serupa. Semalam selepas sholat, saya tergerak untuk menonton kajian ustadz Adi Hidayat dan Aa Gym. Tema nya sebetulnya tentang Ramadhan. Tapi, ayat itu datang lagi. Bahasan tentang membangun rumah di surga. Ya, bangunlah rumah di surga. Dunia hanya sementara. Maka, bangunlah rumah di surga. Karena itu akan abadi. 

Lalu apa saja hal yang dapat kita lakukan untuk membangun rumah di surga?

Banyak hal. Beberapa yang saya pilih untuk dapat saya lakukan adalah dengan rutin sholat Dhuha setiap hari, sebanyak 4 rakaat. Dan membaca surat Al Ikhlas sebanyak sepuluh kali. Kedua hal ini yang paling mudah yang dapat saya lakukan. Insyaallah. 

Semoga Allah SWT berikan kekuatan dan ke istiqomahan pada saya. Agar dapat melakukan hal ini terus menerus sepanjang hayat. Apapun yang terjadi.

Ya Allah, tolong mudahkanlah. 

Posting Komentar

0 Komentar