TM for Couple

Talents Mapping for Couple

Pengantar

oleh Rima Melanie P


Selama ini pembahasan tentang bakat selalu menjadi hal yang terlalu mewah bagi sebagian banyak orang. Tidak banyak dari kita yang memahami bakat apa yang kita miliki. Kita tak pernah yakin bahwa diri kita memilikinya. Lalu buat apa sih bakat ? Bukankah kerja keras dan kesungguhan bisa membuat setiap orang sukses ? Benarkah demikian ?


Sebelum masuk ke sana, kita akan samakan dahulu persepsi dan definisi bakat yang kita miliki. Bakat menurut Talents Mapping adalah Pola pikiran, perasaan dan perilaku yang berulang ulang dan dimanfaatkan untuk produktivitas. Pola pikiran perasaan perilaku yang alami berulang-ulang ini artinya sifat. Sehingga untuk mudahnya bakat kita  sebut sebagai Sifat yang dapat dimanfaatkan untuk Produktivitas. Sifat yang Produktif. Kenapa? Karena bakat itu diberikan oleh Tuhan YME untuk memberi manfaat bagi orang lain.


Di sisi lain, bakat pun bukan hanya berhubungan dengan pekerjaan semata. Bakat berhubungan dengan misi hidup dan tujuan penciptaan. Setiap personal manusia diciptakan dengan maksud dan tujuan penciptaan secara spesifik. Untuk menyelesaikan misi tersebut, manusia dibekali dengan fitur unik sebagai perangkat membantunya. Perangkat ini berupa sifat, karakter unik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Dan inilah yang kita sebut sebagai bakat tadi. Dimana tidak ada seorangpun yang memiliki kesamaan sifat dan karakter di dunia ini. Setiap orang, bahkan yang kembar sekalipun selalu memiliki keunikan dalam sifat dan karakternya masing-masing.


Ada ciri-ciri bakat yang perlu kita ketahui untuk lebih memahaminya, yaitu :

  1. Yearning.(Nagih). Jika sebuah aktivitas adalah bakat, maka hal tersebut kerap membuat kita ketagihan dan terus-menerus ingin melakukan nya. 

  2. Rapid Learning. (Cepat dalam hal mempelajarinya)Kita secara alami, akan merasa lebih mudah dan lebih cepat mempelajari suatu hal yang memang menjadi bakat kita. Misal bagi seorang yang memiliki bakat command, akan mudah baginya mempelajari segala hal tentang kepemimpinan.

  3. Flow.(Perasaan mengalir saat melakukan suatu aktivitas). Saat melakukan sebuah aktivitas yang memang menjadi bakat kita, maka kita akan sering lupa waktu karenanya. 

  4. Satisfaction. (Kepuasan). Hal inilah yang utama yang kita rasakan saat kita melakukan aktivitas yang menjadi bakat kita. Rasa terpuaskan yang pada akhirnya mengalahkan segala lelah yang dialami oleh fisik.

  5. Glimpses of Excellence.(Memperlihatkan keunggulan). Seseorang yang memiliki bakat dalam hal melakukan sesuatu, maka secara alami akan terlihat keunggulannya saat melakukan hal tersebut. 


Kita bisa memulai proses pencarian bakat yang sekaligus juga sebagai proses memahami diri dari sini. Dengan mulai memilah kira-kira sifat-sifat produktif apa saja yang kita miliki. Aktivitas-aktifitas seperti apa yang memenuhi ciri-ciri bakat di atas. Sebuah aktivitas akan dapat dikatakan bakat jika dapat memenuhi kelima ciri di atas tadi. 


Ada beberapa sifat bakat yang perlu kita pahami, diantaranya adalah :

  • Otentik, sesuai kepribadian sehari-hari, dan tidak perlu dibuat-buat. Hal ini akan segera muncul dengan spontan dalam kejadian harian yang dihadapi.

  • Unik, setiap orang memiliki komposisi bakatnya masing-masing. Walaupun misal sama-sama memiliki sifat developer, tapi yang satu bisa jadi developer yang empathy dan senang mengajar anak-anak, sedangkan yang lain lebih suka mengajar orang dewasa karena lebih analis. 

  • Alami-Bawaan, sudah ada sejak lahir. Sebuah sifat produktif atau bakat, sejatinya telah nampak sejak bayi. 

  • Permanen, tidak berubah selamanya. Walaupun misal mengalami penekanan atau tertutupi baik itu secara sengaja atau pun tidak, bakat tetap tak akan pernah hilang. Sifatnya permanen seumur hidup. 

  • Memiliki motif yang positif. Semua jenis bakat tidak ada yang bersifat negatif, tinggal bagaimana kedewasaan seseorang dalam mempraktekan dan mengaktualisasikan nya menjadi sebuah hal produktif dan bermanfaat bagi banyak orang. 

  • Membutuhkan penyaluran setiap hari. Salah satu ciri bakat adalah nagih, sehingga dia akan sering meminta untuk terus dilakukan setiap hari dan setiap waktu, sehingga kita dapat merasakan sebuah kepuasan setelah melakukannya. 

  • Ekspresinya berkembang seiring pengalaman dan pendewasaan diri. Misal saja, bakat communication. Pada anak kecil, dia jadi senang berbicara, asal bicara, membual, berbohong, atau membicarakan orang lain. Pada seseorang yang sudah dewasa, kekuatan tersebut dia akan gunakan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat bagi orang lain. Misal dengan menjadi pembicara, jadi guru, trainer atau motivator.

 

Memahami bakat penting bagi kita agar kita memahami apa hal yang paling kita butuhkan untuk dapat menjadi diri sendiri di tengah keluarga, tempat beraktivitas, maupun di masyarakat. Hal ini penting agar kita dapat lebih berguna, menebar banyak manfaat bagi banyak orang. Dengan cara yang paling sesuai dengan kekuatan yang kita miliki, hingga akhirnya hasilnya pun lebih signifikan dan bermanfaat. 


TAHAPAN MEMAHAMI DIRI HINGGA MENGEMBANGKAN DIRI


  1. Memahami Diri. Setiap orang adalah pribadi unik dengan KOMPOSISI URUTAN BAKAT masing-masing. Dinamika Bakat dari urutan yang unik itu akan memunculkan dinamika perilaku yang sangat unik, dan membutuhkan proses untuk bisa benar-benar memahaminya.

  2. Menerima Diri. Proses mengenal diri menghasilkan pemahaman yang menyeluruh, dan kemudian membantu kita menerima diri sepenuhnya. Dan untuk memiliki pemahaman yang menyeluruh atas diri sendiri membutuhkan kesungguhan dalam berproses, serta keberanian dan kematangan untuk keluar dari batas-batas persepsi umum yang ada di sekitar kita. Maka berproseslah.

  3. Percaya Diri. Pribadi yang memahami dan menerima diri akan memiliki keyakinan atas potensi dan nilai dirinya. Penerimaan sepenuhnya atas kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri kita adalah fondasi dari kemampuan untuk mengelola diri.

  4. Pengelolaan Diri. Dibutuhkan keterampilan mengelola kompleksitas dorongan perilaku yang ada dalam diri kita, kemampuan mengelola ekspresi bakat dominan dan mensiasati bakat yang lemah.

  5. Pengembangan Diri. Self Mastery : proses memahami, menerima, mengelola, dan mengembangkan diri hingga menjadi pribadi yang otentik, produktif, dan paripurna. Proses ini adalah sebuah proses yang sangat panjang. Kesediaan untuk berproses mengembangkan diri sehingga dapat mewujudkan bentuk terbaik dan otentik dari dirinya adalah hal yang lain lagi.

  6. Penguasaan Diri. Proses Self Mastery membutuhkan konteks ruang dan waktu yang sangat personal. Ruang terpenting adalah Keluarga.






Talents Mapping bagi Pasangan

Bahwa setiap individu itu unik. Setiap orang dilahirkan dengan ciri khasnya tersendiri. Setiap individu memiliki potensi dan misi spesifiknya masing masing.

Lalu bagaimana jika individu itu kemudian terikat sebuah janji ikatan suci dalam tali pernikahan? Apakah akan berpengaruh pada misi hidupnya?


Bahwa jodoh ada di tangan Nya. Itu kita yakini. Pernahkah kita bertanya mengapa kita ditakdirkan menikah dengannya, hidup dengan nya, dan menjalani hari hari bersamanya?

Dari sekian banyak laki laki di dunia ini, mengapa dia?


Pasti ada maksud serta tujuan nya. Pasti Allah menghendaki sesuatu karenanya. Karena segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini ada maksud dan tujuannya. Termasuk pernikahan kita.


Seperti saat penciptaan kita ke muka bumi, yang Allah titipkan misi spesifik bagi hidup kita. Pun begitu dengan pernikahan kita. Ada misi spesifik yang Allah titipkan dalam pernikahan kita.


Menikah artinya menyatukan dua insan dalam sebuah sinergi. Bersinergi artinya saling menghargai perbedaan ide, pendapat dan bersedia saling berbagi. Bersinergi artinya tidak saling mementingkan diri sendiri, namun berpikir win win solution. Tidak ada pihak yang dirugikan atau merasa dirugikan. Bersinergi bertujuan memadukan bagian bagian terpisah. Sinergi adalah hasil lebih besar yang didapatkan dalam sebuah kerjasama.


"_The essence of synergy is to value differences - to respect them, to build on strength, to compensate for weakness_" Stephen Covey


Lalu bagaimana cara agar suami istri bisa bersinergi dengan hasil yang lebih maksimal demi memberikan lebih banyak manfaat bagi sekitar?


Pertama yang jelas dan pasti adalah saling mengenal. Suami istri perlu lah saling mengenal lebih dalam siapa sebetulnya pasangan kita. Pada kenyataannya tidak sedikit pasangan yang sudah bertahun tahun menikah tapi belum mengenal secara mendalam siapa pasangannya tersebut.

Banyak suami yang jengkel ketika diajak belanja oleh istrinya, karena sang istri terlalu lama memilih2 baju yang hendak dibeli hingga harus keluar masuk banyak toko. Atau begitu banyak istri yang tidak sabar dengan suaminya yang selalu menyimpan barang barang tidak pada tempatnya hingga sering lupa.

Itu salah satu contohnya. Kejengkelan 2 kecil ini pada akhirnya bisa membuat sebuah perang besar yang akan menghambat sinergi dalam rumah tangga. Padahal jika saja sang suami memahami bahwa istrinya adalah seorang deliberative plus maximizer yang memang memiliki selera yang tinggi, juga pemilih yang selalu hati hati dalam menentukan pilihannya. Tentu suami akan lebih memaklumi dan malah harusnya merasa bahagia. Dengan demikian sang istri akan cenderung memilih sesuatu yang pasti memiliki kualitas yang tinggi.

Begitupun istri di kasus kedua, jika saja dia memahami bahwa konsisten dan disiplin tidak ada dalam  urutan  teratas tema bakat sang suami. Dia akan membantu suami nya untuk membuat tempat khusus  bagi tiap barang dna bersabar mengingatkannya agar sang suami bs menyimpan barang tertentu hanya di tempat tertentu sehingga tidak lagi kehilangan barang barang yang dimilikinya.

Itulah sinergi.


Untuk hal ini, TMA bisa menjadi salah satu solusinya. Dari hasil TM kita bisa lebih memahami sifat sifat pasangan. Urutan bakatnya, potensi kekuatan nya, pun juga kelemahan2 yang dimilikinya. Dengan memahami hal tersebut, suami dan istri akan memahami apa saja yang menjadi kekuatan dari keduanya. Dan apa kelemahan dari masing masing. Dari kekuatan keduanya,  mereka bisa menentukan sinergi apa yang bisa mereka lakukan. Posisi mana yang seharusnya paling tepat bagi keduanya.

Pun begitu dengan kelemahan. Mereka bisa saling sinergi mensiasati kelemahan yang dimiliki.


Intinya adalah bahwa memahami hasil TM bagi pasangan artinya kita bisa lebih memahami siapa pasangan kita, dan bagaimana cara kita berperilaku terhadap nya. Dan apa yang bisa dilakukan bersama, bersinergi bersama demi meberbarkan banyak manfaat bagi orang banyak dari potensi spesifik yang dimiliki oleh keluarga.

Hingga akhirnya kelak akan menjadi visi misi keluarga (Family Core Missions)


Dapat disimpulkan langkah-langkah yang bisa diambil untuk bersinergi dengan pasangan sesuai bakat adalah sebagai berikut :

  • Mengenal Talents Mapping

  • Mengenal bakat, kekuatan dan kelemahan yang kita miliki menurut Talents Mapping

  • Mengenal dan memahami bakat, kekuatan serta kelemahan pasangan.

  • Menumbuhkan empathy akan hal tersebut.

  • Merumuskan sinergi yang bisa dilakukan dengan keunikan masing masing.


Dengan mengenal, kita akan saling memahami. Dengan memahami akan menumbuhkan empathy, dari empathy akan memudahkan untuk bersinergi atas dasar saling menghargai segala keunikan yang dimiliki. Bersama-sama membangun sebuah visi misi keluarga demi menggapai jannah Nya dengan menebar banyak manfaat bagi lingkungan.
Jika pasangan suami istri elah saling menghargai, dapat saling bersinergi, maka anak anak khususnya, juga yang akan mendapatkan dampak positif nya. Akan lebih mudah bagi ayah dan bunda menjalankan pendidikan bagi buah hatinya. 


Posting Komentar

0 Komentar