Konsep Diri pada Anak bagian 1

Bakat dan Konsep Diri Pada Anak

___

Oleh Rima Melanie P

Pada sebuah acara motivasi remaja yang diselenggarakan oleh sebuah SMA favorit di sebuah kota. 

Guru : Jadi, apa yang kamu inginkan setelah lulus dari sekolah ini? Mau kuliah atau kah bekerja? 

Murid : Gak tau pak

Guru : Apakah sudah punya bayangan masa depan seperti apa yang kamu inginkan? 

Murid : Gak tau pak

Guru : Atau mungkin pernah punya bayangan atau cita-cita pekerjaan seperti apa yang ingin kamu lakukan kelak ? 

Murid : Gak pak. Gak tau

Guru : Apakah kamu punya hobi atau ketertarikan? 

Murid : kayaknya gak pak

Guru : Lantas apa yang kamu lakukan untuk mengisi waktu luang mu? 

Murid : paling main game pak. Atau main HP

Percakapan di atas bukanlah semata mata percakapan dalam teks novel atau dongeng. Tapi betul-betul sebuah realita yang penulis sering temui tatkala berbincang dengan para remaja usia belasan tahun. Tak sedikit dari mereka terlihat seperti kehilangan kepercayaan diri, kehilangan tujuan hidup, dan kehilangan motivasi. Tidak jelas apa yang diinginkan, tidak jelas apa yang ingin dicapai dan tak pernah memikirkan masa depan. Yang mereka tahu hanya melakukan apa yang harus mereka lakukan. Sekedar menyelesaikan kewajiban. Belajar di sekolah, lalu sudah. 

Hal inilah yang kemudian mendorong terjadinya fenomena remaja. Mereka bagaikan sebuah generasi yang kosong yang tak tahu apa yang diinginkan dalam hidupnya. 

Konsep Diri

Menurut Hurlock Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya. Konsep diri merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki orang tentang diri mereka sendiri, karakteristik fisik, psikologi, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.

Idealnya konsep diri dibangun sejak manusia dilahirkan. Ia terbentuk melalui pengalaman, interaksi dengan lingkungan, serta pengaruh dari sosok yang dianggap penting. Konsep diri sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang dalam menjalani hidupnya.

Dan dalam menilai dirinya,  seseorang ada yang menilai positif dan ada yang menilai negatif. Atau bisa dikatakan juga setiap individu ada yang mempunyai konsep diri yang positif dan ada yang mempunyai konsep diri yang negatif. Begitu pun juga dengan anak anak. 

Konsep diri pada anak dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya adalah dari bagaimana orang tua memperlakukan dirinya, dari lingkungan, dan dari bagaimana diri si anak melihat siapa dirinya sendiri. Bagaimana dia dapat melihat dirinya sebagai apa. 

Ada banyak hal yang mempengaruhi konsep diri pada anak diantaranya adalah pengetahuan anak akan bakat dan potensi diri yang dimilikinya. 

Ketika seorang anak mengenal dirinya dengan baik, memahami bahwa dirinya memiliki bakat dan potensi diri, maka dia akan menghargai dirinya dengan baik. Dia akan paham bahwa dia keren dan potensial dalam hal-hal tertentu, walau dia juga tau bahwa dia memiliki kelemahan di bidang lain. Dengan seperti ini, dia akan dapat menghargai dirinya secukupnya. Tidak malu menerima pujian sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Tapi juga tidak merendahkan orang lain dan dapat menghargai orang lain karena dia tahu bahwa semua orang unik. Memiliki kekuatan tapi juga memiliki kelemahan di bidang lainnya.

Posting Komentar

0 Komentar