Konsep Diri pada Anak bagian 2



Bakat

Tapi apa itu bakat? Apakah semua orang memiliki bakat ? 


Begitu banyak definisi bakat menurut banyak buku dan ahli di dunia. Akan tetapi disini, kita akan menggunakan Talents Mapping sebagai acuan. Talents Mapping sendiri adalah sebuah assessment bakat yang ditemukan oleh Abah Rama Royani berdasarkan dari penelitian Gallups. Agar tidak terjadi salah persepsi, kita akan sepakati terlebih dahulu apa definisi bakat. Bakat menurut Talents Mapping adalah pola pikiran, perasaan dan perilaku yang berulang ulang dan dimanfaatkan untuk produktivitas. Dengan kata lain, bakat adalah sifat yang Produktif. Kenapa? Karena bakat itu diberikan oleh Tuhan YME untuk memberi manfaat bagi orang lain. Bakat sendiri ada yang berupa sifat yang produktif dan ada juga yang berupa kemampuan karena kelebihan fisik. Dalam Talents Mapping ada 34 bakat terkait sifat dan ada 15 yang terkait kemampuan fisik. (Lihat gambar) 



Lalu bagaimana cara agar anak bisa memahami bakatnya dan kita sebagai orang tua dapat memetakan bakat pada anak? 


Sebelum kita bergegas untuk mengetahui bakat anak, ada satu hal yang perlu kita sadari terlebih dahulu. Bahwa anak-anak ada dalam proses eksplorasi. Mereka membutuhkan banyak pengalaman untuk dapat mengetahui siapa dirinya. Jadi alih-alih kita sibuk memberikan macam-macam assessment untuk mengetahui bakat anak, yang kemudian membuat kita terjebak dan membuat kita justru membatasi pengalaman anak, maka akan lebih baik jika kita bersabar dan melakukan hal yang sebaliknya. 


Ya, sebagai orang tua yang bijaksana kita perlu memberikan kesempatan pada anak untuk dapat mengeksplorasi diri. 


Konsep dalam Pandu 45 adalah yang dapat kita lakukan untuk memandu bakat anak. Yaitu dengan cara : 

  • Memberikan banyak ragam kegiatan. Ragam kegiatan, bukan banyak kegiatan. Akan tetapi kegiatan yang beragam rupa dan warna. Dengan banyak ragam kegiatan, anak akan mengalami banyak pengalaman yang akan mengantarkannya pada sebuah pemahaman. Apa hal yang dapat dilakukannya dengan keren, apa yang masih harus dipelajarinya. Dan bermain adalah hal yang paling tepat untuk mendapatkan banyak ragam aktivitas. Disini dia akan mengenal potensi diri, bakatnya. 

  • Memberikan banyak wawasan. Hal ini bisa didapatkan dari membaca buku, menonton video, diskusi, dan banyak pengalaman. 

  • Mengajak anak untuk mengenal banyak ragam orang dari banyak ragam latar belakang pun akan membuat kemampuan sosial anak menjadi berkembang. Hal ini tentu akan meningkatkan kemampuan anak di bidang sosial, dan memberikan banyak pengalaman baginya. Dalam kaitannya dengan konsep diri, hal ini akan membuatnya memiliki kepercayaan diri dan kemampuan sosial yang baik. 

  • Anak yang memiliki banyak ragam aktifitas, banyak wawasan dan banyak bertemu dengan ragam orang akan membuatnya memiliki banyak ide atau gagasan. Pengalaman akan memacunya untuk dapat berfikir akan banyak hal sehingga memiliki banyak ide dan gagasan baik demi kebermanfaatan. 


Hal- hal di atas tadi akan membuat anak tumbuh menjadi seorang yang percaya diri, mengenal dirinya dengan baik dan dapat mengenal serta menghargai orang lain dengan potensi nya masing-masing juga. 

Hal ini pula lah yang akan membuat konsep dirinya tumbuh dengan baik. 


"Aku tau siapa diriku. Apa yang bisa kulakukan dengan baik, dan apa yang tidak. Aku tau apa yang bisa kulakukan agar dapat memberikan banyak manfaat bagi banyak orang dengan potensi yang kumiliki. Dan aku pun sadar bahwa setiap orang memiliki potensi dirinya masing-masing dengan segala keunikannya."


Sumber : 

  • Elizabeth Harlock. Psikologi Perkembangan 2. (Jakarta: Erlangga, 1978), hal. 58

  • Peni, Septi. Ebook Pandu 45 

  • Rama Royani, Abah. Talents Mapping. (Depok:Tosca,2016)

  • Savitra, Khanza.Konsep diri dalam Ilmu Psikologi – Perkembangan dan Komponennya. Online : https://dosenpsikologi.com/konsep-diri-dalam-psikologi


Posting Komentar

0 Komentar