Langkah kaki kecil mu....

Pagi ini agak berbeda dengan pagi pagi yang lain. Tak ada papa yang mengantarmu ke sekolah. Awalnya kau berharap agar akulah yang mengantarmu kesana. Tapi entah mengapa kemudian kau bilang untuk pergi sendiri diantar becak yang biasa menjemputmu pulang. Beragam rasa bercampur tatkala kau dengan kaki kaki kecilmu melewati pintu gerbang itu. Ada sedikit rasa kaget, haru, dan bangga yang diam diam menyelinap disini. Hmm.... ternyata aku sedikit terlambat menyadari bahwa kini kau bukan anak kecil lagi. ya, 7 tahun kini usia mu. Padahal selama ini aku belum pernah sekali pun melepas mu dari pintu ini tanpa pengawasan seseorang. Ternyata kini kau sudah mampu sendiri. Ada pula sedikit rasa sedih melihat tapak kai yang kau tinggalkan di tanah. Karena aku tahu, benar benar tahu bahwa suatu hari nanti kau akan melewati pintu ini juga dan melangkah jauh..... jauh..... dan lebih jauh.... Bagaimanapun, aku harus mulai mempersiapkan diri akan datang nya hari itu. Hari dimana engkau meninggalkan aku dan ayahmu. Entah mungkin 7 tahun, 10 tahun, atau bahkan 5 tahun lagi. aku tak tahu... Di satu sisi, aku paham benar bahwa darah itu mengalir deras di tubuhmu. Aku yang dahulu senang berkelana menjelajahi kota demi kota. Apalagi ayahmu yang semenjak umur nya yang ke 13 sudah pewrgi meninggalkan rumah dan dan belajar hidup dengan kaki nya sendiri. Ya nak, kau mewarisi darah pengelana. Dan pada waktunya darah itu akan bergolak di dalam dada mu menarik narik kaki mu untuk menjelajahi dunia. Tentu saja aku takkan dapat mencegah nya. Tidak pula ayahmu. Entah bagaimana rasaku saat itu. Ah..... Sangat sulit kubayangkan. Rasa apa yang akan menyelinap disana / Aku takkan pernah mengerti hingga hari itu datang sendiri. Satu hal yang ingin kupersiapkan mulai dari sekarang. Aku ingin mempersiapkan dirimu. Aku ingin kau memiliki jiwa yang kuat, mental yang tepat, dan rohani, iman yang hakiki. Aku ingin kelak saat kau mendapatkan guncangan, cobaan, hantaman, bahkan badai sekalipun kau tetap akan mampu bertahan. Mungkin tidak setegak batu karang, setidaknya kau tahu cara untuk berdiri dan melangkah kembali. Dan apabila kau tersesat, kau akan selalu tahu jalan untuk kembali pulang. Karena itu nak, belajarlah yang giat, perluaslah cakrawala ilmu. Karena dengan ilmu kau akan selalu cara untuk pergi untuk mendapatkan bintang mu. Perdalamlah agama mu, sholatlah 5 waktu, dekatkanlah diri pada Nya. Dia yang akan selalu menjagamu. Dan bacalah Al-qur'an selalu, karena itu yang akan menerangi langkahmu. Tentu saja aku takkan pernah khawatir lagi jika kau lakukan itu semua. Kini aku kan menikmati hari-hari dimana aku masih dapat menatap wajahmu, mendengar ocehan-ocehan riangmu, mendekap mu mesra saat kau bergelayut manja. Dan akan kunikmati setiap teriakan teriakan kesal yang keluar dari mulut kecil mu. Nak, kau semakin besar, setiap hari kau semakin bertumbuh. Sangat indah bagiku menyaksikan semua itu. Suatu hari, kau akan menjelma menjadi seorang pemuda yang gagah, kekar, pandai, dan sholeh. Aku akan menunggu hari itu. Ya, aku akan menunggu hari itu. Hari dimana kau menjadi dewasa. Dan mungkin kau akan berkemas dan mengucap selamat tinggal......... Ya, akan datang hari itu.... Pasti akan datang.....

Posting Komentar

0 Komentar