Introduction

Assalammualaikum...
Hai, hallo, apa kabar...
Nah kan, saya sebagi pemilik tema bakat woo terbawah selalu merasa kaku dan grogi kalo diminta memperkenalkan diri. hahaha...
Ternyata bahkan ketika perkenalan itu di dunia maya, tetep aja ya grogi. Weleh weleh...

Baiklah ayah bunda, mas, mba, akang, teteh, perkenalkan nama saya Rima melanie Puspitasari. Asli sunda dan berasal dari Bandung (walaupun Bandung bagian Dayeuh).



Saya adalah seorang yang sangat senang memajukan orang lain, dan akan sangat berharga ketika bisa berguna bagi orang lain. Apalagi jika dapat berguna bagi banyak orang. Bahkan sebelumnya, saya adalaha seseorang yang tidak jarang akhirnya merugikan diri sendiri demi orang lain. Yang pada kenyataannya bahkan orang yang dibantu pun bahkan tidak peduli dengan apa yang saya lakukan. hahhaha.... Tetapi saya tidak pernah menyesali hal hal tersebut. Bisa berbuat sesuatu buat orang lain adalah hal yang sangat menyenagkan hati. Buat saya, segala apa yang terjadi pada kita tiadalah yang sia sia. Apapun itu. Karena semua pasti ada nilai nya. Apalagi di hadapan Nya. Semua diperhitungkan.
Saya juga seorang yang senang belajar, sangat mudah tertarik pada sesuatu yang baru,apalgi jika itu menyangkut sesuatu yang saya sukai. Belajar buat saya adalah sesuatu yang akan selalu saya lakukan seumur hidup sampai ajal menjemput. Tanpa mempelajari sesuatu, maka hidup akan tiada artinya. Kesukaan saya mempelajari sesuatu terkadang membuat saya terkena tsunami informasi dan kehilangan fokus. Tapi itu dulu, sekarang saya sedang belajar menyaring mana penting dan urgent, mana yang penting, yang perlu, yang menarik tapi tidak penting, dan yang tidak menarik serta tidak penting. Belajar memilah.
Dibalik semua itu, saya adalah seorang yang keras juga dalam beberapa hal. Ketika memiliki sebuah tujuan pencapaian, maka saya tidak akan pernah berhenti hingga sampai pada tujuannya. Walaupun saya tidak terlalu senang berkonfrontasi sebetulnya. Sifat command saya dulu sangat jelas terlihat memang. Walaupun sekarang saya belajar untuk mulai menempatkan diri. Kapan dapat dipakai, dan kapan cukup menjadi follower saja. Dalam hati mah tetepa aja tapi, 'sakarep sorangan'.
Tetapi jika sesuatu sudah keluar dari jalur yang seharusnya, maka saya berani untuk bertindak. bagimanapun sebagai seorang yang memiliki responsibility serta maximazer, hasil akhir itu sangat penting. Perfectionis, ya betul saya adlah seorang yang perfectionis. Ketika mengerjakan sesuatu saya sangat memperhatikan hasil akhir yang di dapat. Apalagi sebagai seorang futuritic, hasil akhir di masa depan itu sangat betul betul saya perhitungkan. Tidak jarang bahkan sesuatu yang saya lakukan akhirnya tidak pernah terwujud. 
Sebetulnya begini ceritanya, saya adalah seorang ideation, punya banyak ide dikepala, ditambah futuristic dan strategic, semua terencana dengan strategi yang mantap.bagi seorang significance tentu saja menjual ide tersebut bukan hal yang sulit. Mengajak orang lain bersama sama mewujudkan impian tersebut. Masalahnya adalah saya terlalu perfectionis. Sering menunggu seuatu menjadi sempurna terlebih dahulu untuk dimulai. yah memang seringnya sih impian itu nyangkut di impian dan strategi tanpa pernah terwujud. 
Saya memang rame, mudah berkomunikasi dengan orang, senang berbicara tentang sesuatu yang menarik, juga senang menjadi pusat perhatian di tempat dan situasi tertentu. Tetapi dibalik semua itu, saya pun seorang yang selalu membutuhkan tempat dan waktu untuk menyendiri. Saya tidak terlalu suka keramaian yang tidak penting. Ketika semua hal yang penting yang berhubungan dengan orang lain telah selesai, maka saya akan memilih untuk menyendiri. 
Sendiri ditemani secangkir capuccino atau coklat panas, ditemani buku atau novel novel sekelas Agatha Christie atau dan Brown, ditambah rintik hujan diluar. Atau scene keduanya, tetap ditemani minuman hangat, di depan laptop, berjam jam menulis puisi atau cerita sendiri. Ditemani pula oleh hujan bulan Februari. Waaah....love it
Itu adalah bentuk bentuk keistimewaan hari yang selalu ingin dilewati. 
Buat saya, waktu waktu seperti itu membuat saya menjadi lebih waras. Dapat merenung, menyelami hari sendiri bersama sang waktu. Menemukan diri sendiri, itu point pentingnya. Tidak jarang saya mendapatkan ide ide, rencana, dan mimpi di saat saat seperti itu. Di saat sendiri menyeruput kopi.

Weew, ternyata panjang sekali ya perkenalannya.hahaha...
Mau gimana lagi, saya kalau sudah bicara susah berhentinya.
Jadi, Inilah saya, Rima. Apa adanya...

Posting Komentar

0 Komentar