Tantangan hari ke 9, bicara dengan pra aqil baligh

Kemarin saya sengaja menemui Ghazy di asrama. Walaupun dia tinggal di boarding school, tetapi kami orang tua tidak pernah dibatasi untuk menemui anak anak dan menjalin bonding dengan mereka.
Kali ini kami menemuinya setelah Maghrib sambil membawakan pisang goreng kesukaannya.
Sejujurnya, sebelum ini kami sedikit mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan Ghazy. Usia dia yg tepat 13 tahun kemarin memang usia usia yang tidak mudah. Apalagi dalam hal komunikasi.
Mudah marah, kebiasaannya yg senang membentak bentak, tertutup, dan banyak hal hal lain yang sering membuat kita sebagai orang tua menjadi kecewa.
Berulang kali saya membaca berbagai macam artikel tentang tumbuh kembang anak usia ini. Perubahan hormon, perasaan, lingkungan dan masih banyak hal yang membuat mereka berbuat demikian.
Ketika saya menanyakan hal ini kepada ust Harry, beliau mengatakan untuk menyentuhnya secara fisik dengan lebih sering. Memeluk bisa menurunkan tensinya. Saya mulai lakukan hal ini. Awalnya dia merasa risih. Tapi suka. Ternyata diam diam bahkan dia pun merindukan untuk dipeluk oleh orang tuanya. Dan memang hal ini mulai menurunkan tensi kemarahan2nya.
Selanjutnya adalah mengajak dia bercanda, dan guyon. Yah, selama ini ternyata komunikasi kami sudah terlalu serius. Jarang lagi guyon seperti dahulu.
Hal ini sekarang yang coba kami lakukan kembali.
Ajaibnya, hal ini yg membuat komunikasi kami makin lancar. Dia mulai lagi bercerita panjang dan lebar, seperti beberapa bulan lalu saat dia blm masuk ke asrama.
Empahty pun sangat membantu dalam hal komunikasi produktif untuk dia. Saat dia terlihat sedang ada masalah di sekolah atau asramanya, maka kami lebih sering menghindari berbicara dengannya. Membiarkan dan memberi dia waktu untuk menyelesaikan masalahnya akan membuat dia merasa diberi hak dan privasi. Tidak perlu terlalu kepo untuk beberapa hal.
Sepetti malam ini, tidak banyak waktu kami. Tapi komunikasi berlangsung priduktif.
Bagaimana di waktu yang sebentar inu kami cukup berbagi informasi, berbagi kasih sayang, dan berbagi kepercayaan satu sama lain.
Ghazy bercerita tentang kesedihannya karena hp nya disita oleh musyrifnya. Bagaimana kami memberi nya motivasi dan semangat. Dan malah kemudian menjadi olok olok cantik antara kami.
Kemudian cerita cerita tentang adiknya yang akan mulai dititipkan di sekolah sekali sepekan mulai esok hari.
Apakah artinya komunikasi kami jadi baik? Tidak selalu. Tapi setidaknya kami bersama sama sedang belajar untuk bisa menjadi lebih baik dalam hal komunikasi

#harike9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Posting Komentar

0 Komentar