Tantangan Hari kelima, Belajar Motor ditengah Badai

Hari ini, Ahad.
Sejaka beberapa bulan kebelakang, ternyata secara tidak sengaja saya mengazzamkan diri untuk memberikan hari Ahad saya untyk komunitas. Setiap Ahad, telah berjajar jajar kegiatan komunitas. Berbeda beda memang, tetapi selalu ada. Walau hanya satu atau dua jam. Tapi kebanyakan sih seharian penuh.
Itulah mengapa hari Sabtu yang dibuat untuk kegiatan keluarga.

Ahad kali ini adalah acara kopdar HEbAT. Di sebuah tempat di kaki gunung, dengan acara play date, dan aliran rasa.
Siang setelah Dhuhur, setelah bubar acra, sejatinya kami harus ke PKPU untuk menitipkan sumbangan dari teman temna IIP untuk korban bencana banjir. Tapi ternyata kami tidak bertemu dgn pengurus yang dimaksud.

Setekah semua urusan selesai, pak suami menjemput di kantor PKPU dan langsung mengajak berlatih motor.

Sempat terlintas rasa malas karena cuaca terlihat mulai kurang bersahabat. Mendung, dengan angin yg kencang. Tapi melihat pak suami yg begitu bersemangat, gak tega untuk beralasan.
Kami pergi ke GOR dan berlatih disana.
Grogi menyelimuti tangan dan kaki. Mengakibatkan tangan dan kaki mengeluarkan keringat yang tidak wjaar.
Tapi alhamdulillah, motor bisa juga dikendarai. Tidak jauh, hanya berputar putas saja. Takutnya masih terlalu banyak kalo di presentasikan, takutnya 70%. Berani nya 30%. Tidak lama berlatih. Angin makin kencang, dan hujan deras turun tiba tiba.
Waa...
Berlatih motor dalam keadaan badai. Jarak masih agak jauh ke tempat teduh membuat saya mau tidak mau mengendarai si hitam dalam badai. Tambah takut licin, dengan hujan, dan angin yang kencang. Belum jarak pandang yg tiba tiba juga jadi memndek karena derasnya sang hujan.
Sampai di tempat teduh, segera motor dilepaskan dan menghambur ke pinggir dgn basah kuyup.
Pengalaman yg menegangkan.

Tantangan makan mandiri Fawwaz hari ini berjalan mulus. Dia makan sendiri walau memang agak lama. Dan belum tuntas juga. Hanya sedikit saja.

#Tantangan2
#MelatihKemandirian
#kuliahBunsayIIP

Posting Komentar

0 Komentar