Keputusan Besar

Belum genap 2 bulan Fawwaz berlatih sepakbola di klub bola anak anak. hingga akhirnya tadi dia menyatakan secara tegas bahwa dia tidak mau lagi berlatih sepak bola. "Capek ma, latihannya kelamaan." Alasannya. "besok aja kalo aku udah mas, mas kayak kaka baru mau main bola lagi." lanjutnya. "aku gak suka main bola, mah.  Aku gak mau sekolah bola. Aku maunya sekolah wayang aja" jelasnya lagi.
hihihi...
Lucu, unik, ajaib. Tapi saya sangat menghargai keputusnnya. Sebuah keberanian yang ditunjukkan oleh anak usia lima tahun yang berani mengambil keputusan besar dalam hidupnya.
Sebuah keistimewaan. Bahwa dia berani mengambil keputusan, tegas, dan tau apa yang diinginkannya.
Sebuah kemajuan luar biasa.Dia membuat keputusan dengan akal sehatnya. Itu yang saya tau. Bukan dengan rengekan, atau alsan yang dibuat buat. Betul betul sebuah keputusan yang datang dari hati nuraninya. Seperti yang telah dipikirkan masak masak.  Dia bahkan bisa menjelaskan alasan alasan yang jelas mengapa dia mau berhenti latihan bola, dan apa yang diinginkannya. Bahkan dia mengutarakan pemikirannya itu dengan nada yang datar dan penuh pertimbangan. Bukan dengan nada rengekan. Hal yang cukup bagus.
Lalu apakah saya kesal, kecewa, atau bahkan merasa rugi karena terlanjur memfasilitasinya selama ini dengan atribut dengan harga yang lumayan?
Saya rasa tidak. Justru saya merasa beruntung. Di bagian ini saya jadi bisa mengamati potensi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Setidaknya terlihat bahwa dia memang tidak terlalu menyukai olahraga. Minatnya pda olahraga tidak sebesar ayah atau kakaknya. Sejauh ini dia kurang begitu tertarik pada olahraga. Kecuali renang dan balap motor GP.
Berbanding terbalik dengan kecintaannya pada seni. Apalagi seni tradisional. Dia mudah tertarik dan betah lama lama menonton pertunjukkan seni tradisional.
Bagi saya apa yang telah dilakukan Fawwaz selama beberapa pekan kemarin dengan berlatih sepakbola adalah bagian dari memperbanyak ragam aktifitas. Yang berfungsi untuk mengenalkan banyak ragam aktifitas demi untuk memetakan bakatnya.
Karena semua anak adalah bintang. Dan tugas kita adalah membimbingnya agar dia dapat bersinar terang di tempat yang tepat.

Posting Komentar

0 Komentar