Sang Maximazer

Akhir akhir ini salah satu permainan yang sering dimainkan Fawaz adalah bermain lego dengan membangun kota, disertai mobil mobilan hotwheel sebagai permainan. Akan tetapi permainan jarang sampai pada tahap bermainnya. Waktu yang digunakan untuk membangun bangunan dari lego dan mengatur penempatannya akan menghabiskan waktu lebih lama dari pada bermainnya sendiri. Dan seperti biasa, dia akan mudah frustasi jika tidak ada yang membantu atau menemani.
Dari hal itu, akhirnya saya dan Ghazy yang kebetulan hari ini masih dalam tahap penyembuhan dan ada di rumah berencana membuatkan jalanan kota buat Fawwaz untuk membantunya memudahkan bermain.
Kami mengembil 2 lembar karton yang kemudian dihubungkan dengan lakban hitam sebagai jalan raya. Sedangkan Fawwaz kami minta untuk menyiapkan bangunan dari lego sebagai toko atau bank pelengkap permainan.

Tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk membangun kota dan jalan raya.

Tapi ternyata Fawwaz masih belum selesai juga dengan bangunannya. Berkali kali dia membongkar dan memasang bangunannya. Dengan berbagai alsan yang membuatnya kurang puas dengan bentuk bangunannya. Hmm.... Saya jadi tambah yakin bahwa dia seorang maximazer yang ingin semuanya sempurna. Begitu pun dengan susunan kota. Kami membongkar dan memasang berkali kali. Mulai dari posisi bangunan, mainan yang dipilih, sampai alasan alasan lainnya.
Sampai akhirnya, dia gagal bermain hari ini. Dan permianan diakhiri dengen kejengkelan dan kemarahan seorang Fawwaz.

wow... dia memang perfectionis ya...
Jadi selama ini yang jadi alassan mengapa lebih banyak waktu mengatur kota dari pada bermainnya adalah karena memang Fawwaz senang mengtur, dan sennag segalanya menjadi sempurna terlebih dahulu. Setelah itu dia baru bermain dengan tenang.
Termasuk dalam hal orang. Fawwaz akan merasa kurang betah jika tidak ada orang yang menemaninya. Mengapa?
Dari pengamatan ada dua hal yang membuatnya membutuhkan orang di sisinya saat bermain. Pertama agar ada yang bisa dia atur. Ya, ini adalah salah satu kebiasaannya. Jika ada teman yang bermain dengannya, maka orang itu harus rela mengikuti aturan aturan main yang diberikan Fawwaz. Apa, dan bagaimana harus bertindak serta berucap mengikuti perintahnya.
Selanjutnya, jika tidak mau bermain bersama, minimal kita harus mau mendengarkan dia berbicara, menenggapi, dan mendengarkannya. Fawwaz seorang communicator yang tiada henti berbicara. Dia suka berbicara dan senang juga menjadi pusat perhatian. Tidak heran jika menemaninya sambil melakukan seustu, bermain hp misalnya, maka dia akan protes.
Baiklah, dari permainan tadi ada beberapa hal yang bisa disimpulkan :

  • Dari ranah kecerdasan intrapersonal. Fawwaz memiliki sifat Maximazer. Perfectionis dan sangat memperhatikan kualitas. Dan juga memiliki banyak ide. Banyaknya ide dan sifatnya yang maximazer tadi membuatnya agak kesulitan mengeksekusi sesuatu hingga tuntas. Biasanya malah berhenti dan tidak selesai.
  • Ranah kecerdasan interpersonal. Fawwaz adalah seorang yang memiliki kecerdasan di ranah ini sebagai seorang communicator, seorang arranger, dan mungkin juga commander. Artinya dia adalah seorang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang posisinya di atas orang lain. Senang mengatur dan membawahi.
Demikian hasil pengamatan hari ini.

Posting Komentar

0 Komentar