TM for Family

Bahwa setiap individu itu unik. Setiap orang dilahirkan dengan ciri khasnya tersendiri. Setiap individu memilki potensi dan misi spesifiknya masing masing.
Lalu bagaimana jika individu itu kemudian terikat sebuah janji ikatan suci dalam tali pernikahan? Apakah akan berpengaruh pada misi hidupnya?

Bahwa jodoh ada di tangan Nya. Itu kita yakini. Pernahkah kita bertanya mengapa kita ditakdirkan menikah dengannya, hidup dengan nya, dan menjalani hari hari bersamanya?
Dari sekian banyak laki laki di dunia ini, mengapa dia?

Pasti ada maksud serta tujuan nya. Pasti Allah menghendaki sesuatu karenanya. Karena segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini ada maksud dna tujuannya. Termasuk pernikahan kita.

Seperti saat penciptaan kita ke muka bumi, yang Allah titipkan misi spesifik bagi hidup kita. Pun begitu dengan pernikahan kita. Ada misi spesifik yang Allah titipkan dalma pernikahan kita.

Menikah artinya menyatukan dua insan dalam sebuah sinergi. Bersinergi artinya saling menghargai perbedaan ide, pendapat dan bersedia saling berbagi. Bersinergi artiny tidka saling mementingkan diri sendiri, namun berfikir win win solution. Tidwk ada pihak uang dirugikan atau merasa dirugikan. Bersinergi bertujuan memadukan bagian bagian terpisah. Sinergi adalah hasil lebih besar yang didapatkan dalam sebuah kerjasama.

"_The essence of synergy is to value differnces - to respect them, to build on strenght, to compensate for weakness_" Stephen Covey

Lalu bagaimana cara agar suami istri bisa bersinergi dengan hasil yang lebih maksimal demi memberikan lebih banyak manfaat bagi sekitar?

Pertama yang jelas dan pasti adalah saling mengenal. Suami istri perlu lah saling mengenal lebih dalam siapa sebetulnya pasnagan kita. Pada kenyataannya tidak sedikit pasangan yang sudah bertahun tahun menikah tapi belum mengenal secara mendalam siapa pasangannya tersebut.
Banyak suami yang jengkel ketika diajak belanja oleh istrinya, karena sang istri terlalu lama memilih2 baju yang hendak dibeli hingga harus keluar masuk banyak toko. Atau begitu banyak istri yang tidak sabar dengan suaminya yang selalu menyimpan barang barang tidak pada tempatnya hingga sering lupa.
Itu salah satu contohnya. Kejengkelan2 kecil ini pada akhirnya bisa membuat sebuah perang besar yang akan menghambat sinergi dalam rumah tangga. Padhaal jika saja sang suami memahami bahwa istrinya adalah seornag deliberative plus maximazer yang memang memiliki selera yang tinggi, juga pemilih yang selalu hari hati dlama menentukan pilihannya. Tentu suami akan lebih memaklumi dan malah harusnya merasa bahagia. Dengan demikian sang istri akan cenderung memilih sesuatu yang pasti memiliki kualitas yang tinggi.
Begitupun istri di kasus kedua, jika saja dia memahami bahwa konsisten da disiplin tidak ada dlaam  urutan  teratas tema bakat sang suami. Dia akan membantu suami nya untuk membuat tempat khusus  bagi tiap barang dna bersabar mengingatkannya agar sang suami bs menyimpan barang tertentu hanya di tempat teetentu hingga tidka lagi kehilangan barang barang yang dimilikinya.
Itulah sinergi.

Untuk hal ini, TMA bisa menjadi salah satu solusinya. Dari hasil TM kita bisa lebih memahami sifat sifat pasangan. Urutan bakatnya, potensi kekuatan nya, pun juga kelemahan2 yang dimilikinya. Dengan memahami hal tersebut, suami dan istri akan memahami apa saja yang emnjadi kekuatan dari keduanya. Dan apa kelamahan dari masing masing. Dari kekuatan keduanya,  mereka bisa menentukan sinergi apa yang bisa mereka lakukan. Posisi mana yang seharusnya paling tepat bagi keduanya.
Pun begitu dengan kelemahan. Mereka bisa saling sinergi mensisasati kelemahan2 yang dimiliki.

Intinya adalah bahwa memahami hasil TM bagi pasangan artinya kita bisa lebih memahami siapa pasnagan kita, dan bagaimana cara kita berprilaku terhadap nya. Dan apa yang bisa dilakukan bersama, bersinergi bersmaa demi meberbarkan banyak manfaat bagi ornag banyak dari potensi spesifik yang dimiliki oleh keluarga.
Hingga akhirnya kelak akan menjadi visi misi keluarga (Family Core Missions)

Posting Komentar

0 Komentar