Menjadi fasil itu...

Hari ini mendapat kesempatan untuk tampil lagi di kuliah telegram di kelas Bunda sayang. Sebagai Ambasador afsilitator saya mendapat kesempatan berhearga dengan diberi kesempatan tampil memperkanalkan kelas bagaimana menjadi fasil kelas Bunda sayang menemani mba Yani serta teh Chicka manager kelas Bunda sayang.
 Awalnya agak bingung juga apa ya yang mau dikceritakan. Tapi kemudian teh Chicka mengingatkan lagi tentang diskusi kami di Leader Camp. Ah iya, banyak sekali hal yang ingin diceritakan. sayang waktu nya memang sangat terbatas. Tapi setidaknya sedikit hal bisa saya bagikan. Semoga semakin banyak teman teman yang bersedia berbagi di kelas Bunda sayang dengan siap menjadi fasilitatornya.

Fasilitator datangnya dari perkataan Bahasa Inggris 'facilitator'. Ia adalah kata terbitan
dari kata dasarnya 'facilitate'. Secara bahasanya ia membawa maksud kemudahan,
bantuan atau membantu.
Sesuai dengan motto fasilitator di IIP yaitu *mudah, memudahkan* 

Dari sini kita bisa menyimpulkan :
 Menjadi fasil adalah orang orang yang siap melayani dan memudahkan proses pembelajaran di kelas. Baik itu secara online maupun offline 
 Menjadi fasil artinya memang perlu orang yang siap belajar, siap menggali kembali ilmu ilmu yg berhubungan. Dan siap melayani teman teman di kelas 朗
 Menjadi fasil artinya kita akan dituntun untuk kembali membaca materi materi, dan disitulah sering kali kita malah menjadi lebih paham dibanding saat sebelumnya. Makanya jika saya mengatakan bahwa jadi fasil itu sebetulnya cara meremedialkan diri secara elegant, maka hal itu sama sekali tidak lah berlebihan 
 Menjadi fasil pun harus siap melewati *management proses*. Proses perubahan dalam diri kita sendiri. Ketika kita menghadapi tantangan2 lebih di kelas. Menemani berbagai macam karakter yang berbeda. Apalagi di dunia online. Yang dipenuhi berbagai macam kemungkinan 來
Betul betul kita diajak untuk dewasa. Tidak mudah *berasumsi* dan *menjudge* hanya dengan bahasa tulisan. Karena tulisan itu bisa mengandung banyak arti. Tinggal bagaimana kita belajar memahami. 
 *Belajar sabar, belajar telaten, belajar menempatkan diri* 

Bukankah kesemua itu akan membawa kita lebih dewasa?
(Cie cie cie yg belajar dewasa藍藍藍)
Tapi serius...
Menjadi fasil bunsay itu banyak merubah pribadi saya sendiri pada hal yg lebih positif 來
Setidaknya materi materi yg dulu kurang paham, yang dulu hanya sekedar lolos aja, sekarang jadi bisa punya kesempatan untuk lebih mendalami.
Belum lagi ternyata di kelas saya malah lebih banyak belajar dari teman teman yg saya temani. Banyak yg ahli2 di bidangnya yg siap berbagi ilmu.
Tidak, menjadi fasil gak harus jadi yang paling pandai di kelas.
Sisitem belajar kita adalah sistem belajar orang dewasa. Semua murid semua guru. Sedikit dibuka rasa ingin tau teman teman, dan biarkanlah ilmu itu mengalir bak air mancur 
Dan siap siaplah menerimanya dengan hati yang riang 
Menjadi fasil pun artinya kita akan belajar lebih. Dalam hal administrasi, aplikasi2 baru yang membuat kita bukan lagi ibu gaptek. Kita adalah ibu yg melek teknologi doong....
Hal ini tentu jadi point plus lagi buat kita.
Dan yang pasti jadi fasil itu harus siap berubah ke arah yang lebih baik 

Menjadi fasilitator di Intitut Ibu Profesional itu tidak ditunjuk. Tapi mengajukan diri. Artinya disini kita yang siap untuk berbagi dan berkarya sesuai dengan passion dan potensi yang kita miliki. Bukan karena tuntutan dari luar. Betul betul atas kesadaran diri sendiri. Barangkali itulah yang menyebabkan mengapa para fasil itu begitu gigih, kerja keras, dan semangat dalam melakukan tugas tugasnya. 

Ada satu hal yang menarik saat diskusi semalam. Ada yang bertanya menganai materi dan lain lain. Ah iya... di kelas fasil kita memang selalu dapat berdiskusi dengan teman teman sesama fasil tentang materi. 
dan yang saya rasakan sendiri, entah mengapa beda rasanya ilmu yang kita peroleh saat mengikuti kuliah dengan materi saat kita yang harus membagikan di kelas. Lebih menjiwai saat menjadi fasil.Materi materi itu lebih muddah dijiwai. Lebih mudah dipahami dan alhamdulillah menjadi lebih mudah pula membagikannya pada teman teman di kelas. 
Barangkali itu salah satu berkah dari berbagi. Kesiapan kita untuk berbagi itu membuat materi tersebut menjadi lebih mudah. Berkahnya barangkali. semoga saja...
_Rima Melanie P_
_Ambassador fasilitator_

Posting Komentar

0 Komentar