Insight Domain C : Ruh, Akal, Jasad bagian 1



Domain C kuliah Psikologi Perkembangan Islami oleh ustadz Adriano Rusfi berbicara tentang Ruh, Akal, dan Jasad. 

Pada awalnya, materi tentang ruh memang rumit. Gak mudah untuk memahaminya. Tapi kemudian saya sadar bahwa urusan tentang ruh itu adalah memang urusan Allah SWT. Hanya sedikit ilmu yang diturunkan tentang nya. Dan sepertinya, sedikit sekali yang bisa saya pahami.



Akal, Fikir, Ilmu

Tentang akal. Awalnya saya berfikir bahwa yang namanya akal itu adalah kemampuan seseorang untuk mengingat, menghapal, berfikir, dan seterusnya. Tentang kepandaian semata. Tapi ternyata saya salah. Ketika berbicara tentang akal, maka kita berbicara tentang suatu kemampuan yang memang harus dimiliki oleh setiap Muslim. Bukankah syarat dari semua ibadah, bahkan syarat untuk menjadi seorang muslim adalah berakal? Karena jika tidak berakal, maka dia tidak dibebankan kewajiban-kewajiban syariah. Suatu hal yang seharusnya sudah diketahui, tapi baru dapat saya sadari sekarang.

Bahwa ciri orang berakal adalah orang yang selalu mengingat Allah dalam semua keadaan. Selalu berdzikir dan mengingat Allah, memikirkan tentang penciptaan Allah.  Hingga kemudian sampai pada keyakinan tentang ketuhanan. Masya Allah... Hal ini tentu mengingatkan pada kisah bagaimana nabi Ibrahim selalu mencari dan memikirkan tentang ini. 

Catatan penting tentang akal adalah bahwa yang namanya akal itu bukan hanya sebatas tentang berfikir. tapi lebih dalam lagi kepada tentang memaknai buah pikiran. Juga tentang kesadaran. Sehingga apa-apa yang dilakukan seharusnya bukan hanya karena otomatisasi, kebiasaan, dan gerak yang tanpa makna. Akan tetapi seharusnya segala sesuatu dilakukan karena betul-betul dimaknai, dan disadari dengan baik. Mindfullness istilah keren nya. 

Dan kualitas seorang manusia salah satu nya adalah dilihat dari tingkat kesadaran yang dimiliki. Sedangkan kesadaran itu sendiri adalah tentang sesuatu yang membuat perilaku jadi sebuah pengalaman, yang kemudian menjadi pelajaran. Jadi artinya, jika seseorang melakukan sesuatu dengan penuh kesadaran, maka dia akan banyak mengambil pelajaran. Dia akan menjadi orang yang tidak berhenti belajar. Ketika belajar, artinya orang tersebut akan terus berkembang dan bertumbuh menjadi insan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Dari sini, setidaknya saya mulai memahami pepatah yang mengatakan tentang belajar sampai liang kubur. Tentang bahwa belajar itu tidak melulu melalui kelas-kelas formal. Belajar sepanjang hayat. Belajar dimana pun, dan dari siapapun. 

Sedangkan puncak dari seluruh ikhtiar pendidikan itu sendiri adalah akhlak. Jadi akhlak yang indah, berasal dari pendidikan yang baik. MasyaAllah... 
Ya, dengan kata lain, ketika seseorang didik, belajar, mendapatkan pengalaman, kemudian belajar dari pengalaman nya, dia artinya akan memperbaiki dirinya. Dia akan merubah perilakunya menjadi lebih baik dan indah. Akhlak yang dimilikinya akan semakin indah dari hari ke hari. Kalo begitu, bisa dikatakan bahwa tujuan pendidikan adalah membangun manusia dengan akhlak yang indah. 

Dari sini, jadi berfikir, menimbang dan membandingkan. Sampai sejauh mana hal ini berpengaruh dalam kehidupan saya sendiri sebagai personal. Apakah akhlak yang saya miliki sudah baik, sudah indah? Bagaimana dengan anak anak? Apakah saya telah mendidik mereka dengan baik? Menjadi sebuah renungan yang perlu betul betul kemudian menjadi pegangan dalam pendidikan mereka ke depannya. Juga untuk diri saya sendiri.

bersambung




Posting Komentar

0 Komentar