Sekilas tentang Remagogi

Remagogi adalah sebuah sistem dan kurikulum pendidikan bagi remaja yang belum mukallaf agar mampu menjadi manusia yang sepenuuhnya melaksanakan fungsi dan tanggung jawab orang dewasa selambat lambatnya di usia 18 tahun, melalui upaya menemani nya secara under-supervisory untuk menjalani kehidupan secara fisik, intelektual, mental, sosial dan ekonomis, oleh mentor-mntor kehidupan sebagai teman yang lebih tua sehari, lebih tinggi seranting, lebih dulu selangkah di realitas alami untuk membentuk generasi Islami.

Remagogi sendiri lahir dari buah pikir dan perenungan ustadz Adriano Rusfi  yang merasa prihatin dengan fenomena remaja. Di saat ini, makin kesini, kenakalan remaja semakin menjadi jadi. Bukan hanya sekedar kenakalan, bahkan telah bertransformasi menjadi sebuah kejahatan. Kejahatan yang tak jarang lebih sadis dan lebih mengerikan dibandingkan kejahatan yang dilakukan orang dewasa sekalipun.  Tak perlu lah saya menceritakan bagaimana contoh kejahatan itu dilakukan. Karena hampir setiap hari kita mendengar nahkan melihat hal hal seperti itu.

Jadi siapa sih remaja?
Mereka adalah orang yang sudah dewasa secara biologis, sudah baligh, akan tetapi belum aqil. Belum dewasa, belum memiliki kemampuan berfikir dan bertindak sebagai seorang dewasa. Secara fisik mereka telah dewasa, dengan ditandai dengan ciri biologis perempuan telah haid dan laki laki telah mimpi basah. Akan tetapi secara pemikiran dan tanggung jawab belum terbentuk.
Seseorang ketika telah baligh, secara biologis telah dewasa, artinya bagi perempuan dia telah siap dibuahi dan bagi laki laki dia telah siap membuahi. Secara biologis terjadi perubahan hormon dalam dirinya. Perubahan hormon inilah yang membuat banyak perubshan perilaku pada remaja. Ada ketidak nyamanan yang terjadi disana. Mereka menjadi lebih emosional, meledak ledak, ingin diperhatikan ingin diakui dst. Ada perkembangan nafsu yang menggebu disana. Hormon tetosteron dan hormon estrogen juga mempengaruhi keingin secara seksual dalam diri mereka. Sayangnya saat ini, usia seseorang menjadi dewasa fisik menjadi lebih cepat. Terbukti dengan ditemukannya wanita yang haid di kelas satu SD. Walaupun masih langka, akan tetapi fenomena haid di usia lebih muda telah terjadi di saat ini. Padahal dalam Islam, ketika seseorang telah baligh, dewasa fisik, artinya dia telah dianggap mukallaf. Telah diberikan beban syar'i. Telah dihitung segala amal dan perbuatannya.
Yang kasihan adalah jika seorang anak baligh di usia 7 atau 8. Sedangkan di usia itu seorang anak baru saja belajar sholat. Dia baru saja akan belajar banyak hal, tapi sudah harus wajib sholat. 


Untuk menjadi seorang yang telah dewasa, telah aqil, minimal seseorang itu telah mampu bertanggunggung jawab atas segala pikiran, ucapan dan perbuatannya. Bertanggungjawab akan dirinya, keluarganya, lingkungan terdekatnya, dan juga bertanggung jawab secara sosial. Orang yang bertanggung jawab pasti akan selalu memikirkan segala konsekuensi dari pikiran, ucapan maupun perbuatan nya.
Ciri penting lain adalah orang dewasa juga harus memiliki kemandirian. Tidak tergantung pada orang lain. Dia harus dapat menyelesaikan permasalahan nya tanpa ketergantungan pada orang lain. Mandiri disini tidak melulu berarti bahwa semua harus dilakukan sendiri. Tapi dia harus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, baik dilakukan sendiri atau ada unsur kerja sama dengan orang lain. Hal ini juga artinya bahwa seorang dewasa itu bukan hanya harus punya jawaban atas permasalahan, akan tetapi harus memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi dari sebuah permasalahan. 

Posting Komentar

0 Komentar